POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

KTT G20: Menteri pilih empat lokasi pengelolaan sampah di Bali

KTT G20: Menteri pilih empat lokasi pengelolaan sampah di Bali

Kami tidak ingin sampah berserakan lagi setelah puncak

Denpasar, Bali (Antara) – Empat kabupaten/kota di Bali – Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan – akan menjadi fokus utama pengelolaan sampah pada KTT G20 Bali pada November 2022, kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Kelompok Dua Puluh, yang mencakup 19 negara dan Uni Eropa, merupakan forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional. Keanggotaannya termasuk ekonomi terbesar di dunia.

G-20 menyumbang lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB global.

“Area yang digunakan untuk acara G20 dan sekitarnya, serta keempat area tersebut harus memiliki pengelolaan sampah yang baik untuk menunjukkan kepada delegasi G20 apa yang bisa kita lakukan,” kata Karnavian di Denpasar, Kamis.

Dia juga melaporkan bahwa pertemuan G20 akan membahas perubahan iklim. Oleh karena itu, pengelolaan sampah akan menjadi bagian penting dari KTT ini.

“Salah satu pendorong perubahan iklim adalah masalah sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik, termasuk plastik yang berserakan di laut, dapat merusak ekosistem laut, terumbu karang, ikan besar dan penyu karena memakan sampah dan plastik,” dia mengungkapkan.

Karnavian mengarahkan kota Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan untuk fokus pada pengelolaan sampah sebagai daerah yang paling banyak dikunjungi delegasi. Oleh karena itu, sampah tidak akan diizinkan di jalan-jalan di daerah.

“Kami tidak ingin delegasi melihat sampah berserakan di mana-mana. Selama acara, mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, jangan biarkan mereka melihat sampah di jalan,” tegasnya saat mengunjungi lokasi terpadu Kirtalango di TPA.

Kementeriannya bertujuan untuk memastikan jalan bersih, terutama saat kunjungan para pemimpin negara-negara G20 ke Bali.

Karnavian berharap pengelolaan sampah di Bali tidak berhenti setelah pertemuan tersebut, tetapi menjadi acuan bagi daerah lain di Indonesia untuk mengolah sampah, dari hulu hingga hilir.

“Kami tidak ingin sampah berserakan lagi setelah KTT. Saya berharap terus dilestarikan dan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia,” tambahnya.