Kami yakin dengan sistem yang andal ini, tidak hanya mendukung pelaksanaan KTT ASEAN (tahun 2023) tetapi juga membantu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat lokal di masa mendatang.
KUPANG, NTT (ANTARA) – PT PLN (Persero) mendirikan pusat kendali di Pulau Flores untuk memastikan kehandalan pasokan listrik dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Mangarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pemasangan fasilitas pusat kendali (Flores Control Center) ini akan memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Flores sehingga siap untuk pelaksanaan KTT ASEAN,” ujar I Gede Agung, General Manager Divisi Pratama PLN NTT. Sindhu Putra, katanya di sini, Senin.
Indonesia yang menjabat keketuaan ASEAN dari 1 Januari hingga 31 Desember 2023 akan menjadi tuan rumah dua KTT tahun ini.
KTT ASEAN pertama akan diadakan di Labuan Bajo pada 9-11 Mei, sedangkan yang kedua akan diadakan di Jakarta pada bulan September.
General Manager mengatakan seluruh sistem kelistrikan di Pulau Flores yang meliputi beberapa pembangkit seperti Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Roba, Maumere dan Laurentuca, akan dipantau melalui pusat kendali.
Ia menginformasikan pusat kendali tersebut memiliki dua fasilitas yakni Regional Control Center (RCC) Flores dan Distribution Control Center (DCC) Maumarre.
“Fasilitas RCC dan DCC digunakan untuk memonitor dan mengontrol seluruh sistem kelistrikan di Pulau Flores selama 24 jam sehari,” ujarnya.
Selain itu, tenaga untuk KTT akan disediakan oleh pembangkit listrik tenaga gas, panas bumi, solar, surya, minihidro, dan batu bara, kata Putra.
70 kilovolt (kV) dan 150-kV saluran transmisi udara tegangan tinggi (SUTT) dan jaringan distribusi 20-kV direncanakan akan didistribusikan dari pembangkit listrik tersebut, katanya.
Sebelumnya, sistem kelistrikan di Pulau Flores terdiri dari dua sistem yakni Sistem Flores Barat yang terbentang dari Labuan Bajo hingga Bajawa Kabupaten Ngada dan Sistem Flores Timur yang terbentang dari Kabupaten Ende hingga Kabupaten Maumarre, ujarnya.
Namun, kedua organisasi tersebut telah digabung mulai Juli 2021, ujarnya.
“Dengan sistem yang andal ini, kami yakin tidak hanya mendukung pelaksanaan KTT ASEAN (tahun 2023) tetapi juga membantu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat lokal di masa mendatang,” imbuhnya.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi