POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Koperasi untuk layanan teknis di Mindanao

Koperasi di Filipina selatan dan tengah bergerak di sepanjang jalur digital dengan rencana untuk mendirikan perusahaan layanan teknologi khusus di Mindanao, sementara koperasi kecil dan mikro di Visayas Tengah mulai mempertimbangkan untuk mengadaptasi platform otomatis.

Otoritas Pengembangan Koperasi (CDA) baru-baru ini bertemu dengan Koperasi Petani di Mindanao untuk membahas rencana mereka untuk membuat unit sekunder yang akan disebut Koperasi Layanan Teknologi untuk fokus pada transformasi digital di sektor ini.

“Koperasi yang terorganisir diharapkan dapat menyatukan sumber daya mereka untuk memperkenalkan inovasi teknologi, khususnya dalam mendukung koperasi di seluruh negeri melalui e-commerce, portal dan cara-cara inovatif untuk menjembatani kesenjangan akses pasar,” kata Plt Direktur dan Anggota Dewan dalam acara tersebut. pertemuan.

Koperasi jasa teknis, yang akan terdiri dari setidaknya 15 koperasi yang ada, akan memenuhi persyaratan peraturan keuangan, terutama yang dikeluarkan oleh Bank Sentral.

“Salah satu impian koperasi Filipina adalah menjadi bagian dari sistem manajemen pembayaran nasional,” kata Asisten Menteri Luar Negeri Vidal Villanueva III, ketua CDA Financial Group.

Dia menambahkan bahwa sementara beberapa koperasi, terutama yang lebih besar, telah memulai sistem digital mereka sendiri, masih ada ruang untuk meningkatkan akses bagi rekan-rekan mereka yang lebih kecil ke layanan online.

Visa Pusat
Di Kota Cebu, 15 koperasi dari seluruh Visayas Tengah berkumpul pada akhir Oktober untuk membahas transformasi digital, terutama untuk koperasi kecil dan mikro.

Kuzia, presiden Traxion Cooperative, yang menyediakan platform DigiCOOP untuk First Community Credit Cooperative, Inc. Berkantor pusat di Mindanao: “Koperasi terbesar di seluruh dunia memanfaatkan teknologi untuk melibatkan anggota mereka dalam tata kelola dan pengambilan keputusan.”

“Sayangnya, adopsi teknologi di lingkungan lokal masih tergolong rendah,” tambahnya.

DigiCOOP baru-baru ini mendirikan pusat bisnis di Cebu dan Antique dalam kemitraan dengan koperasi lokal yang ada untuk berekspansi ke wilayah Visayas.

“Digitalisasi adalah perkembangan alami bagi anggota koperasi yang merupakan bagian dari mega koperasi (yang kaya aset). Tapi bagaimana dengan koperasi mikro dan mikro?” kata Doreen C. Anchita, direktur regional CDA Central Visayas.

Ia menyebutkan bahwa 54% koperasi di Filipina tergolong mikro. Ini mewakili 2% dari semua aset koperasi. – MSJ