Dio Suhenda (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Kamis, 29 Desember 2022
Apa yang dimulai sebagai tweet dari ahli iklim di Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRIN) berubah menjadi peringatan cuaca yang saling bertentangan yang membuat banyak penduduk Jabodetabek terguncang.
Perdebatan tersebut memicu banyak kritik online dan mendorong Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk mendesak publik untuk tetap menggunakan saluran resmi untuk pembaruan cuaca.
Semuanya berawal ketika Erma Yulihastin, ahli klimatologi iklim dan atmosfer BRIN, memperingatkan di Twitter pada hari Senin bahwa “hujan lebat” dan “badai hebat” dapat melanda Jabodetabek. Klaim tersebut dengan cepat dibantah oleh BMKG pada konferensi pers pada hari Selasa, menambahkan bahwa Jabodetabek akan mengalami “hujan sedang hingga lebat tetapi tidak badai” pada hari Rabu, kata Deputi Meteorologi Kuswanto.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah koran digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi