Pada tanggal 25 September, Komisaris Virginius Sinkevicius Kontrak dengan Li GuyingMenteri Sumber Daya Air, pertemuan ke-2 Dialog Kebijakan Air UE-Tiongkok di Beijing, Tiongkok.
Selama dialog, kedua belah pihak menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi permasalahan kekurangan air yang semakin meningkat di tingkat nasional, regional dan global. Mereka juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti pengelolaan sumber daya air secara terpadu, mengatasi permasalahan air, energi, pangan dan ekosistem yang saling terkait, memastikan ketahanan air, beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim, mengelola risiko banjir dan kekeringan, dan menerapkan solusi berbasis alam secara efektif, serta menggunakan teknologi canggih untuk mengambil keputusan yang tepat.
Komisaris Sinkevicius mengatakan: “Seluruh dunia kini menghadapi krisis air yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang diperburuk oleh perubahan iklim. Air menjadi semakin langka pada saat masyarakat dan lingkungan sangat membutuhkannya.
Komitmen dan tindakan yang berani diperlukan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi manusia dan planet bumi.
Komisaris Eropa setuju dengan Menteri Lee untuk mengintensifkan dialog kebijakan mengenai air dan bertukar pengetahuan serta praktik terbaik mengenai penggunaan kembali air, risiko banjir dan pengelolaan kekeringan.
Selain itu, pertemuan ini memberikan kesempatan untuk merefleksikan kerja sama yang bermanfaat antara UE dan Tiongkok pada Konferensi Air PBB yang diadakan pada bulan Maret. Hal ini memunculkan seruan bagi semua mitra untuk berupaya menerapkan hasil dialog interaktif yang disebut “Air untuk Pembangunan Berkelanjutan” dan memastikan penerapan Rencana Aksi Air, yang merupakan hasil awal Konferensi Air PBB tahun 2023.
Dalam konteks ini, Komisaris Sinkevicius menyambut baik resolusi yang baru-baru ini diambil oleh Majelis Umum PBB mengenai tindak lanjut Konferensi Air PBB tahun 2023, yang merupakan langkah penting menuju diskusi reguler antar pemerintah mengenai air di PBB yang sangat dibutuhkan. Ia menyerukan upaya bersama untuk mengatasi krisis air global yang semakin cepat, dengan partisipasi sektor-sektor selain air dan lingkungan, terutama pertanian, energi dan keuangan.
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal