Selama beberapa tahun terakhir, AI telah menjadi salah satu teknologi dengan pertumbuhan tercepat untuk tujuan praktis.
Jakarta (Andara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hardo meminta Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama dalam pengembangan teknologi Artificial Intelligence (IAI) untuk meningkatkan efisiensi bisnis.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis bahwa kolaborasi tidak hanya akan membantu mengelola peluang dan tantangan yang timbul dari AI, tetapi juga memperkuat stabilitas dan mencapai kemakmuran regional menggunakan peta jalan digital di tahun-tahun mendatang.
“Selama beberapa tahun terakhir, AI telah menjadi salah satu teknologi dengan pertumbuhan tercepat untuk tujuan praktis,” katanya pada lokakarya online ASEAN tentang Revolusi Industri ke-4.
Revolusi Industri 4.0 memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan global dan meningkatkan standar hidup masyarakat di seluruh dunia, kata Hardardo.
Teknologi telah mengembangkan produk dan layanan baru untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kemudahan, katanya.
Berita Terkait: Penggunaan AI berimplikasi pada undang-undang hak cipta: Wakil Menteri
Menurut Menkeu, AI memungkinkan sebuah mesin untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Oleh karena itu, disahkan dan diterima secara luas di berbagai aplikasi mulai dari tugas sehari-hari yang sederhana, asisten cerdas, keuangan, pesanan khusus, kontrol operasional, hingga keamanan nasional.
Penggunaan AI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi usaha, meningkatkan produktivitas, mendorong inovasi di berbagai sektor, dan menjawab permasalahan pembangunan nasional dan daerah, termasuk pemulihan ekonomi pasca-Kovit-19 pascapandemi dan penciptaan lapangan kerja baru di luar negeri. sektor manufaktur. Rantai pasokan logistik, pusat layanan dan penelitian, tambahnya.
Sebuah studi oleh Kearney dan EDBI (2020) memperkirakan bahwa AI akan memiliki dampak yang komprehensif dan kuat, termasuk peningkatan 10 hingga 18 persen dalam produk domestik bruto (PDB) di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2030.
Berita Terkait: Pengembangan AI, kecerdasan karakteristik harus terjadi secara bersamaan
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi