Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Antara) – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmed pada Sabtu melaporkan provinsi tersebut memiliki tingkat belanja APBD tertinggi sebesar 96,54 persen peringkat pertama di Indonesia pada tahun anggaran 2022.
Pencapaian tersebut mencerminkan peningkatan dibandingkan tahun 2021, ketika Kepulauan Riau termasuk dalam lima besar provinsi dalam pencapaian belanja yang mencapai 94,52 persen.
“Sedangkan untuk persentase penerimaan APBD Kepri 2022 juga kita lakukan dengan baik, menempati peringkat kelima se-Indonesia dengan angka 107 persen. Kepri terletak di bawah Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur dan Kalimantan Barat, ” lapor di sini. Sabtu.
Ahmed memberikan penghargaan kepada para pimpinan lembaga pemerintah daerah (OPD) dan seluruh jajarannya yang telah bekerja keras demi tercapainya APBD Kepri tahun 2022. Ia mengatakan, capaian tersebut tidak terlepas dari rapat evaluasi rutin investigasi APBD yang dipimpinnya sepanjang tahun 2022.
“Melalui rapat evaluasi, kita bisa segera mencari solusi yang cepat dan tepat jika ada kendala dalam pelaksanaan APBD,” imbuhnya.
Dia optimistis, dengan belanja dan pendapatan yang baik, Kepri akan memiliki Dana Insentif Daerah (DID) yang lebih besar pada 2023.
Dia mencatat, “Tahun 2022, Kepri mendapat DID sebesar Rp 18 miliar. Tahun ini pasti lebih tinggi, mengingat capaian belanja APBD paling tinggi.”
Untuk itu, ia menekankan agar seluruh pemerintah provinsi dan kota mengakselerasi belanja APBD 2023 secara efisien dan tepat sasaran.
Gubernur mengatakan, kepala daerah dan walikota harus berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan APBD agar terserap sebesar-besarnya untuk memajukan pembangunan dan perekonomian daerah dan negara. “Kalau serapan anggaran tinggi, harus ada reward dari pemerintah pusat melalui DID.”
Berita Terkait: Penguasa menyerukan moderasi dalam pesta
Berita Terkait: BKKBN menjajaki program KB di Kepulauan Riau
Berita Terkait: Gubernur Kepri mengimbau warga mewaspadai Omicron XBB
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia