POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kepala Komisi Modal Baru mengungkapkan sektor yang dipilih oleh investor Malaysia

Kepala Komisi Modal Baru mengungkapkan sektor yang dipilih oleh investor Malaysia

Tempo.co, JakartaKepala Ibukota Baru atau Komisioner IKN Bampang Susantono mengatakan, letter of interest (LOI) untuk berinvestasi di Indonesia berasal dari sebelas perusahaan Malaysia. Modal baru akan segera diproses.

Tanggapan resmi disertai dengan beberapa dokumen termasuk non-disclosure agreement (NDA) akan segera disampaikan.

“Setelah penandatanganan NDA, otoritas akan memberikan dukungan dan data teknis kepada calon investor,” kata Bampang dalam keterangannya, Rabu, 11 Januari 2023 di Jakarta.

11 LOI dari Malaysia telah ditambahkan ke dalam daftar investor yang telah mengajukan LOI, yang kini berjumlah 71. Tiga di antaranya memiliki Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) yang dikeluarkan pemerintah.

“Lebih dari 100 investor tertarik [in the country’s new capital project]. 71 perusahaan dari dalam dan luar negeri telah mengirimkan LOI. Investor domestik masih mendominasi investor asing,” jelas Bambang.

Sebelas investor dari negara tetangga tertarik untuk berinvestasi di berbagai sektor termasuk pengelolaan limbah, infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan, dan platform e-commerce. Ini merupakan pertumbuhan yang signifikan dari minat investasi swasta di IKN.

Komisi IKN mencatat, setelah rilis awal peluang investasi di proyek tersebut (pre-market sounding), permintaan lahan dari calon investor (berdasarkan LOI) mencapai 965 hektare atau 25 kali lipat dari luas lahan 38 hektare. Belakangan, saat market call Presiden RI Joko Widodo pada 18 Oktober 2022, klaim lahan mencapai 1.793 hektare atau meningkat 44 kali lipat hingga saat ini.

Menurut Bambang, sektor infrastruktur dan utilitas paling banyak diminati investor, disusul campuran dan komersial, perumahan, jasa konsultasi, kesehatan, perkantoran swasta dan BUMN, perkantoran pemerintahan dan teknologi.

“Kami yakin infrastruktur IKN akan berjalan sesuai rencana fokus 2023 atau lebih cepat lagi,” ujarnya.

Bambang menambahkan, pemerintah akan terus bekerja keras mendatangkan investor ke IKN sebagai jaminan tidak membebani APBN.

“IKN sangat penting bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Padahal, Indonesia sendiri yang akan memberikan dampak ekonomi, seperti yang dikatakan Perdana Menteri, begitu pula Malaysia Malaysia,” kata Bambang.

Antara

Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News