JAKARTA (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kemitraan strategis komprehensif dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan salah satu mitra dagang terbesarnya, Tiongkok, serta investor asing.
“Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 127 miliar dolar AS,” kata Retno dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Jakarta, Kamis.
Tiongkok juga merupakan salah satu investor asing terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi lebih dari US$7,4 miliar pada tahun 2023, kata Menkeu.
Marsudi mencatat, kerja sama ekonomi Indonesia dan Tiongkok dalam kerangka kemitraan strategis komprehensif akan terus diperkuat di berbagai bidang dengan semangat kerja sama, saling menghormati, dan saling menguntungkan.
Terkait kerja sama investasi antara Indonesia dan Tiongkok, Menkeu menjelaskan akan fokus pada sektor manufaktur, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, transisi energi, dan ketahanan pangan.
Ia menekankan, kerja sama akan terus berlanjut di sektor non-ekonomi seperti sektor sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Berita Terkait: Indonesia ingin bermitra dengan Tiongkok untuk mencapai kemakmuran dan stabilitas
Menkeu menambahkan, untuk mendorong pembahasan lebih detail mengenai kerja sama ekonomi kedua pihak, Indonesia dan Tiongkok akan menyelenggarakan Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi (HDCM).
Pertemuan rencananya digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (19 April), dan dihadiri perwakilan kedua negara.
Marsudi memastikan dirinya dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan memimpin perwakilan Indonesia. Sedangkan untuk Tiongkok, menurutnya, perwakilannya akan dipimpin oleh Menteri Wang.
Selain kerja sama ekonomi, ia mencatat bahwa kerja sama regional, termasuk dengan Tiongkok, sangat penting dalam upaya mengatasi kejahatan lintas batas, termasuk penipuan online, yang telah berdampak pada banyak korban di Indonesia.
Dalam hal ini, mereka menyerukan kerja sama dengan Tiongkok untuk mencegah kejahatan tersebut.
Indonesia menjadi tujuan pertama kunjungan internasional Wang pada 18 April hingga 23 April 2024. Setelah Indonesia, diplomat top Tiongkok itu akan mengunjungi Kamboja dan Papua Nugini.
Berita Terkait: Indonesia dan Tiongkok semakin mendekatkan diri sambil membangun komitmen yang lebih bermanfaat
Berita Terkait: Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo dan Dong Jun Tiongkok membahas kerja sama pertahanan
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%