Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan kementeriannya sedang mempersiapkan empat event besar untuk Indonesia kepresidenan ASEAN tahun 2023.
“Rencananya Indonesia akan menggelar delapan event besar, empat di antaranya akan berada di bawah pengawasan Kementerian Perdagangan,” kata Sambuaga di Jakarta, Sabtu.
Empat acara yang disiapkan kementerian adalah peluncuran ASEAN Online Sale Day (AOSD), upacara implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) setelah Filipina menyelesaikan proses ratifikasinya.
Dua lainnya adalah peluncuran ASEAN Tariff Finder baru dan penyelesaian studi serta peluncuran negosiasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Rangkaian acara tersebut sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang disampaikan pada ASEAN Business and Investment Summit 2022 bahwa ASEAN harus berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan kawasan.
“Langkah pertama adalah memperkuat peran ASEAN sebagai hub produksi regional yang merupakan bagian integral dari rantai nilai global yang sangat kompetitif. Cara selanjutnya adalah mendorong transisi energi untuk ketahanan energi berkelanjutan untuk mencegah krisis energi akibat konflik,” jelas Sambuaga. .
Berita Terkait: Indonesia berpotensi menjadikan ASEAN sebagai pusat ekonomi global
Presiden Jokowi juga meminta sektor swasta untuk mempercepat pemulihan ekonomi, memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat produksi yang kompetitif, dan mempercepat pembangkitan energi yang bersih, andal, dan terjangkau.
Sementara itu, Sambuaga mengusulkan Pencapaian Ekonomi Prioritas (PED) di bawah kepresidenan Indonesia dengan mempertimbangkan arah strategis utama dan mengatasi dampak krisis multidimensi terhadap pangan, energi, dan keuangan.
PED disatukan dalam tiga momentum strategis. Dari 16 PED di bawah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tujuh akan berada di bawah lingkup Menteri Ekonomi ASEAN (AEM).
Dorongan pertama meliputi ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF), penandatanganan Protokol Kedua untuk Meninjau Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (AANZFTA), inisiatif ASEAN berdasarkan proyek industri, serta RCEP Pendirian Unit Pendukung di Jakarta.
Penggerak strategis kedua adalah mengimplementasikan e-Model D secara penuh melalui ASEAN Single Window dan Leaders’ Statement untuk mengembangkan DEFA, sedangkan penggerak ketiga adalah mengembangkan peta jalan untuk menyelaraskan standar ASEAN dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Berita Terkait: Jadikan ASEAN sebagai fokus pertumbuhan
Berita Terkait: Hartarto Indonesia mendorong ASEAN menjadi pilar stabilitas global
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal