JAKARTA (ANTARA) – Guna memanfaatkan potensi ekonomi digital nasional Indonesia, Kementerian Perdagangan terus mengembangkan ekosistem perdagangan melalui digitalisasi yang berkelanjutan dan inklusif yang melibatkan banyak pemangku kepentingan di bidang perdagangan.
“Salah satu kegiatan Kemendag adalah digitalisasi usaha, khususnya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah,” kata Wakil Menteri Perdagangan Gerry Sambuka dalam keterangannya, Senin.
Langkah tersebut bertujuan untuk menjangkau satu juta UMKM (250 ribu orang pedagang pasar dan 750 ribu orang pedagang non pasar) melalui digitalisasi pasar menggunakan platform digital untuk transaksi dan pembayaran, katanya.
Hal itu disampaikannya dalam acara bertajuk “Go Digital Education for UMKM” yang digelar di Manado, Sulut pada Sabtu (28/1/2022) bersama Wakil Menteri Perdagangan Tagangan dan anggota Himpunan Pengusaha Muda Sulut.
Sejauh ini, kementerian telah membantu UMKM mengakses pasar dan menjual produk mereka melalui 46 kantor perwakilannya yang tersebar di luar negeri, kata Sambuaga. Ini telah menciptakan 26 perjanjian perdagangan untuk memungkinkan akses pasar yang lebih mudah.
Ini telah mendorong pengembangan produk dengan memungkinkan UMKM untuk memamerkan produk mereka https://portal-indonesia.id halaman web. UMKM dapat menggunakan platform tersebut untuk meluncurkan dan mempromosikan produk mereka secara digital.
Ia juga mengatakan, kementerian akan mendorong pemasaran produk lokal melalui program Proudly Made in Indonesia.
Pemerintah memiliki peran penting dalam aspek ini karena melalui kebijakan dan regulasinya, pemerintah dapat memampukan dan mendorong berkembangnya UMKM dan wirausaha muda, ujarnya.
Selain regulasi, Kementerian juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui pelatihan dan pendampingan, peningkatan kualitas produk dan peningkatan kemampuan manajerial pelaku usaha. Langkah-langkah tersebut antara lain memperluas kemitraan bisnis dan memperluas akses pasar.
Dia juga memberikan kata-kata penyemangat kepada para aktor komersial yang berpartisipasi dalam acara bincang-bincang tersebut.
Dikatakannya, para pengusaha muda Sulut layak dan mampu memanfaatkan peluang untuk mengembangkan kecintaan dan kebanggaan terhadap produk-produk dalam negeri menjadi produktif, produktif dan agen perubahan.
“Pelaku usaha muda Sulut diharapkan bisa beradaptasi dengan perubahan, terutama di era ekonomi digital. Kembangkan keterampilan dan kuasai teknologi agar bisa berinovasi untuk bersaing dan menciptakan peluang usaha,” tambahnya.
Berita Terkait: BI akan merilis Proof of Concept Digital Rupee pada bulan Juli
Berita Terkait: Target Digitalisasi UMKM Indonesia Bisa Dicapai Lebih Awal: CELIOS
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi