JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengefektifkan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memperkuat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam mendukung sosialisasi pesan atau edukasi terkait mitigasi bencana dan peningkatan kesiapsiagaan, kata Deputi Koordinator Bidang Pemerataan Pembangunan Daerah dan Penanggulangan Bencana Kementerian Koordinator Bidang Sumber Daya Manusia. . Demikian disampaikan Letjen Pembangunan dan Kebudayaan Letjen Suthiraman, Rabu.
Suthiraman mencatat, kementerian dan lembaga yang dimaksud antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana; Lembaga Meteorologi, Iklim dan Geofisika; Kementerian Sosial; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan Kementerian Kesehatan.
“Integrasi ini bertujuan untuk bersama-sama meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana dan mendorong penyebaran informasi dan pendidikan tentang pentingnya mitigasi bencana bagi semua,” katanya.
Pendidikan yang komprehensif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam program mitigasi bencana, ujarnya.
Kementerian juga terus mengingatkan para pemangku kepentingan bahwa upaya mitigasi bencana harus dioptimalkan menjelang puncak musim hujan.
Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
“Fenomena La Niña diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2022. Umumnya, awal musim hujan dimulai pada waktu yang berbeda di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung merupakan potensi bencana yang paling sering terjadi pada saat puncak musim hujan, katanya.
“Oleh karena itu, upaya mitigasi bencana harus terus ditingkatkan dan ditingkatkan untuk mengurangi atau meminimalkan risiko yang mungkin terjadi akibat bencana,” ujarnya.
Ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam program mitigasi bencana dengan mengadopsi budaya kesiapsiagaan bencana dengan nilai-nilai antisipasi, respon dan adaptasi yang kuat.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan upaya mitigasi,” kata Suthiman.
Dia mencatat, pemerintah terus melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dan menumbuhkan budaya kesiapsiagaan bencana sehingga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Berita Terkait: BPBD Yogyakarta memastikan logistik darurat memadai hingga akhir tahun
Berita Terkait: BNPB minta daerah siapkan kit mitigasi bencana
Berita Terkait: 150.322 orang terdampak banjir pada pekan yang berakhir 9 Oktober: BNPB
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi