Tempo.co., Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arif Dasrif menegaskan pemerintah akan mengambil kebijakan kenaikan harga. Bertlite Dan solar sebagai strategi jangka menengah dan panjang, dalam menanggapi dampak lonjakan harga minyak dunia.
“Jangka menengah dan panjang (strategi) [the government plans to] Sesuaikan harga bertalite dan solar serta alternatif percepatan (kendaraan listrik, bahan bakar gas, bioetanol dan bioCNG),” kata Arif dalam rapat Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu, 13 April.
Saat ini, kata dia, ketegangan geopolitik global mendorong kenaikan harga minyak dunia. Alhasil, harga rata-rata minyak Indonesia atau ICP pada Maret 2022 mencapai US$ 98,4 per barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan anggaran US$ 63 per barel.
“Harga rata-rata minyak mentah Aramco untuk LPG sudah mencapai US$ 839,6 per metrik ton, sedangkan perkiraan awal kami untuk 2022 hanya US$ 569 per metrik ton,” jelas Menkeu.
Selain menaikkan harga BBM jenis RON 90 dan solar, pemerintah telah menyusun strategi jangka pendek: meningkatkan alokasi dua jenis BBM bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemerintah berencana untuk meningkatkan Bertlite Alokasinya berkisar 5,45 juta kiloliter hingga 28,50 juta kiloliter dan alokasi solar dari 2,28 juta kiloliter hingga 17,39 juta kiloliter.
Melangkah: Bertamina secara resmi melarang pembelian bensin Fertilite menggunakan jerigen
Andra
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi