Denpasar, Bali (ANTARA) –
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya mencapai keseimbangan antara pariwisata berkualitas dan pariwisata berkelanjutan di Tanah Air.
“Kita perlu memiliki standar dan pedoman kualitas dengan mencoba mengadopsi Indeks Pembangunan Pariwisata (TTDI),” Deputi Kebijakan Strategis Kementerian, Dessie Ruhati, dalam konferensi pers jelang Konferensi Pariwisata Berkualitas Internasional (IQTC) ke-1 di sini. Rabu.
Pemerintah Indonesia menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan internasional pada tahun 2024, dengan jumlah kunjungan sejauh ini mencapai 11 juta.
Target tersebut lebih tinggi dibandingkan jumlah wisman terdaftar pada 2023 yang berjumlah 11,86 juta orang.
Peningkatan kedatangan wisatawan internasional dapat meningkatkan konsumsi energi serta makanan dan minuman, sehingga menyebabkan penumpukan sampah.
Ia menyampaikan, beberapa langkah telah dilakukan untuk menciptakan pariwisata berkualitas dengan tetap menerapkan pariwisata berkelanjutan, antara lain meningkatkan pengalaman wisatawan dengan dukungan teknis, paket pariwisata, infrastruktur berkelanjutan, dan sumber daya manusia.
Upaya mendukung infrastruktur berkelanjutan antara lain menyediakan transportasi ramah lingkungan dan meningkatkan fasilitas umum, termasuk pengelolaan sampah, katanya.
“Kita mempunyai banyak peraturan mengenai pengelolaan sampah dan sampah laut. Seharusnya hal tersebut dilaksanakan dan ditegakkan hanya dengan peraturan turunan di daerah,” jelas Ruhati.
Selanjutnya, pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan didukung oleh akses inklusif, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Pengembangan pariwisata dilakukan dengan mengedepankan skema sertifikasi Cleanliness, Sanitation, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Selain itu, meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi dan keselamatan adalah bidang utama pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Kolaborasi berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta diperlukan untuk mendorong pariwisata berkelanjutan dan berdaya saing,” tegasnya.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta instansi terkait lainnya akan menjadi tuan rumah IQTC 1 pada Kamis (29 Agustus 2024) di Sanur, Denpasar, Bali.
Salah satu agenda konferensi tersebut adalah mendukung standar pariwisata yang berkualitas.
Berita Terkait: Investasi Golden Visa Diharapkan Meningkat di Labuan Bajo: Menteri
Berita Terkait: Indonesia Masih Mengupayakan Dana Pariwisata Berkualitas: Kementerian
Berita terkait: Pemerintah berencana menyediakan dana Rp2 triliun untuk pariwisata berkualitas
Penerjemah: Deva Ketut, Raga Adji
Redaktur: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi