Hari ini, Menteri Pertanian Murray Watt memuji kerja para pejabat biosekuriti untuk mencegah penyakit mulut dan kuku keluar dari negara itu.
“Mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk menjauhkan penyakit ini dari negara kita,” katanya.
“Dan itu adalah sesuatu yang kita butuhkan untuk benar-benar diserap oleh masyarakat yang bepergian.”
“Begitu wabah mencapai Bali, kami memberlakukan sejumlah tindakan baru di bandara Australia untuk melindungi negara kami dari kebangkitan pandemi ini,” kata Watt.
Ia menceritakan pengalamannya sendiri kembali dari Indonesia pagi ini.
“Sepatu saya dilepas dan dibersihkan, tas saya diperiksa, anjing pendeteksi masuk dan mengendus saya dengan barang bawaan saya,” katanya.
“Kami sekarang membuat profil risiko 100 persen wisatawan yang datang ke Australia dari Indonesia.”
Pemerintah federal juga mengumumkan paket $ 14 juta untuk membantu menahan penyebaran penyakit di Indonesia.
Paket tersebut juga akan mengatasi penyebaran penyakit ternak lain yang disebut penyakit kulit lumpy, yang saat ini ada di Indonesia.
Paket $14 juta termasuk $5 juta dalam bentuk dukungan langsung untuk Indonesia, Timor Leste dan Papua Nugini.
“Kami berdiri bahu-membahu dengan negara-negara itu dalam perjuangan mereka untuk menahan virus ini,” kata Watt.
Sisa $9 juta dalam paket akan diberikan kepada lebih banyak petugas biosekuriti di bandara dan kantor pos Australia.
“Cara paling berbahaya bagi PMK untuk kembali ke negara kita sebenarnya melalui produk hewani, daging dan produk susu, baik melalui pos, pengiriman atau cara lain,” kata Watt.
“Penting bagi kami untuk menambah jumlah staf kami di kantor pos maupun di bandara.”
Marsupial Australia terdaftar sebagai hewan yang terancam punah
Watt mengatakan kemungkinan terbesar tertular penyakit kulit kental yang datang ke Australia adalah dari nyamuk yang terinfeksi yang dibawa ke negara itu dari Indonesia.
Watt berbicara dengan muram tentang dampak potensial dari wabah tersebut.
“Jika PMK menyebar ke negara kita, itu akan menjadi pukulan telak bagi sektor pertanian kita, terutama industri peternakan kita,” katanya.
“Ada perkiraan hingga 80 miliar dolar yang akan terpengaruh oleh ekonomi nasional jika terjadi wabah penyakit ini di negara kita.
“Kami berutang pada diri kami sendiri, kami berutang kepada petani kami, dan kami berutang kepada semua warga Australia untuk menganggap serius penyakit ini.”
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian