POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kebijakan “tiba-tiba dan ekstrim” Xi menimbulkan ancaman bagi ekonomi China

Kebijakan “tiba-tiba dan ekstrim” Xi menimbulkan ancaman bagi ekonomi China

Menekankan efek samping dari kebijakan “tiba-tiba dan ekstrim” Presiden China Xi Jinping, sebuah laporan di harian Jepang mengatakan Xi sendiri menimbulkan risiko bagi ekonomi China.

Itu terjadi ketika para ahli mengatakan pertumbuhan yang lemah pada bulan-bulan terakhir 2021 dapat menyebabkan masalah ketika China menghadapi krisis real estat yang memburuk, wabah terbaru virus Covid-19 dan pendekatan tanpa toleransi ketat negara itu untuk mengendalikan virus.

Meski angka pertumbuhan tahun lalu agak sesuai dengan ekspektasi. Tetapi para ahli menunjukkan bagaimana produk domestik bruto China berkembang hanya 4 persen pada kuartal terakhir tahun ini dari tahun sebelumnya, laju paling lambat dalam satu setengah tahun.

“Jika Xi gagal memperbaiki situasi ekonomi oleh Kongres Nasional Partai Komunis pada musim gugur, itu dapat mempengaruhi kekuasaannya,” surat kabar keuangan Nikkei Asia mengutip sumber politik China.

“Terlalu percaya diri buruk bagi pembangunan China,” kata seorang ekonom China setelah angka PDB terbaru dirilis pada hari Senin.

“Mengingat pelambatan ekonomi serius yang kita hadapi saat ini, hari dimana China menyalip Amerika Serikat semakin menjauh dan tidak mendekat,” kata ekonom itu.

Pusat Penelitian Ekonomi Jepang (JCER) memperkirakan tahun lalu bahwa PDB nominal China akan melebihi Amerika Serikat pada tahun 2033, lima tahun lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Sebelumnya, pusat Jepang yang sama memperkirakan bahwa China akan menyusul Amerika Serikat dalam hal PDB nominal hingga 2028.

Pada hari berita perlambatan ekonomi China pada kuartal terakhir tahun 2021 pecah, Xi menyampaikan pidato pada pertemuan terkait dengan Forum Ekonomi Dunia, di mana dia mengatakan, “Transformasi di lingkungan ekonomi domestik dan internasional telah membawa tekanan yang luar biasa,” katanya. dikatakan.

READ  Indonesia mencari tetangga Asia untuk mendapatkan dukungan saat krisis COVID semakin dalam

Tapi .. kami memiliki setiap keyakinan di masa depan ekonomi Cina. “

(bertahun-tahun)

Baca juga: AS prihatin dengan tuduhan Inggris bahwa Moskow berencana untuk menempatkan pemimpin pro-Rusia di Kiev