Hal ini akan memudahkan Indonesia untuk melakukan (kerjasama) bilateral dan multilateral…
JAKARTA (Antara) – Keanggotaan penuh dalam Financial Action Task Force (FATF) akan membantu Indonesia mewujudkan visinya menjadi ekonomi terbesar ketiga atau keempat dunia pada tahun 2045 (Peningkatan Visi Indonesia), kata Kementerian Keuangan.
Hal itu diungkapkan FATF, Muhammad Sigit, Ketua Panitia Persiapan Pelaksanaan Mutual Assessment Review Kementerian BUMN dalam sesi virtual, Jumat.
Ia berharap keanggotaan penuh FATF dapat meningkatkan kredibilitas Indonesia, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan investasi.
“Ini akan membantu Indonesia dalam bilateral dan multilateral (kerjasama) dan pengembangan ekonomi dan pertukaran informasi terkait kasus berbagai kejahatan keuangan, terutama perpajakan, bea dan cukai,” tambah menteri.
Berita Terkait: Anggaran negara penting untuk mendorong transformasi digital: Menteri
[Pejabattersebutmengatakanbahwainiadalahekspresidarisalahsatucita-citanegarauntukmenjadianggotapenuhFATFsebagaimanatercantumdalamPembukaanUUD1945bahwaIndonesiaharusberkontribusipadaketertibaninternasional[1945அரசியலமைப்பின்முன்னுரையில்கூறப்பட்டுள்ளபடிஇந்தோனேசியாசர்வதேசஒழுங்கிற்குபங்களிக்கவேண்டும்என்றுகூறப்பட்டுள்ளபடிமுழுFATFஉறுப்பினர்என்பதுநாட்டின்இலட்சியங்களில்ஒன்றின்வெளிப்பாடாகும்என்றுஅந்தஅதிகாரிகூறினார்Ia menambahkan, pihaknya sangat mendukung upaya Indonesia untuk segera menjadi anggota penuh FATF dengan menerapkan rekomendasi FATF tentang pengelolaan dan pengawasan pencegahan dan pemberantasan pencucian uang (TPPU), misalnya.
Kementerian Keuangan bersama kementerian dan lembaga terkait menilai risiko TPPU di seluruh industri di Indonesia, termasuk audit berdasarkan hasil penilaian.
Berita Terkait: Kontribusi sumber daya alam penting untuk pemulihan: Menteri Keuangan
“Metode yang digunakan untuk menerapkan TPPU sangat maju, sehingga (menangani kejahatan) memerlukan berbagai rekomendasi. Ketika Indonesia (hanya) menjadi pengamat (di FATF), kami menghadiri (rapat) tanpa dapat memberikan informasi atau rekomendasi,” tambah Sigit.
Indonesia kini telah menyelesaikan tinjauan penilaian timbal balik yang dilakukan oleh penilai FATF di lokasi dari 18 Juli hingga 4 Agustus 2022. Jika Indonesia lolos penilaian, negara tersebut bisa menjadi anggota penuh Kelompok Kerja.
Hingga saat ini, hanya 35 negara dan dua organisasi regional yang telah dinyatakan memenuhi syarat untuk bergabung dengan FATF.
Berita Terkait: Dukungan APBN penting untuk mengurangi hambatan pertumbuhan: Menteri Keuangan
Berita Terkait: Digitalisasi mengurangi peluang kegiatan korupsi: Menteri
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi