Kita perlu menilai kontrolnya
JAKARTA (Antara) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jabatan gubernur di daerah diperlukan untuk mengurangi kendali pemerintah pusat kepada walikota dan bupati.
Pernyataan Presiden tersebut disampaikan menanggapi usulan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Muhaimin Iskandar untuk meniadakan jabatan gubernur pada pilkada mendatang.
“(Kalau tidak ada kantor gubernur) kita harus hitung itu akan membuat kita lebih efisien atau justru kontrolnya jauh (dari pemerintah pusat) ke walikota dan bupati. Kamis, dalam kunjungannya ke Baduriti pasar di Tapan, Bali, kami juga akan mempertimbangkan sejauh mana penguasaannya untuk dinilai.
Jokowi mengatakan, karena Indonesia adalah negara demokrasi, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya terkait penyelenggaraan pemerintahan.
Namun, semua saran dan usulan harus dievaluasi dengan baik sebelum ditindaklanjuti, tegasnya.
“Semuanya perlu evaluasi yang mendalam. Soal usulan itu, Indonesia adalah negara demokrasi dan tidak ada salahnya untuk dilakukan. Namun, semuanya perlu dievaluasi dan diperlukan perhitungan yang tepat,” kata Presiden.
Sebelumnya, Iskandar mengatakan partai politiknya, Partai Kesadaran Bangsa (BKP), sedang mempertimbangkan usulan penghapusan jabatan gubernur provinsi untuk efisiensi birokrasi.
Wakil Ketua menegaskan bahwa Gubernur adalah perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, yang harus melaksanakan kebijakan Pusat. Ia menilai, kantor tersebut tidak efektif dan menyerap sebagian besar anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia.
Iskandar berpendapat, pejabat setingkat dirjen harus diangkat di bawah kementerian untuk menggantikan jabatan gubernur.
Berita Terkait: Jeda antara pemilihan umum dan pemilihan daerah diperlukan: Wakil Ketua MPR
Berita Terkait: Penjabat kepala daerah jangan sampai melemahkan pemerintahan daerah: Pendidik
Berita Terkait: Pemerintah harus segera membentuk pemerintah daerah untuk DOB Papua yang baru
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi