ABU DHABI, 7 Maret / WAM / Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, mengundang Presiden Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk menghadiri kunjungan Uni Arab Emirates. Penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement antara UEA dan Indonesia (CEPA).
Hal tersebut tertuang dalam pesan tertulis yang dikirimkan oleh Menteri ESDM Suhail bin Mohammed Al Mazrouei kepada Presiden Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, sebagai bagian dari kunjungan resmi ke negara bekas negara Asia itu, di mana ia akan memimpin sebuah delegasi. Ini termasuk perwakilan dari G42, Perusahaan Kecerdasan Buatan dan Cloud Computing yang berbasis di Abu Dhabi, Pelabuhan Abu Dhabi, Dana Pertumbuhan Abu Dhabi, Perusahaan Energi Masa Depan Abu Dhabi (Masdar) dan sejumlah pejabat dari Kementerian Energi dan Infrastruktur dan terkait lainnya departemen.
Dalam pertemuan tersebut, Al Mazrouei menyampaikan salam dari Presiden Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA dan Penguasa Dubai, dan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota. Dari Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, hingga Presiden Indonesia, Yang Mulia berharap agar rakyatnya lebih maju dan maju.
Sementara itu, Presiden RI menyambut baik Menteri ESDM dan menyampaikan salam kepada para pemimpin UEA.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Energi dan Infrastruktur menekankan kedalaman dan luasnya hubungan persaudaraan antara kedua negara dan kemitraan strategis mereka, dan keinginan kepemimpinan UEA untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama di semua tingkatan.
Al Mazrouei mengucapkan terima kasih kepada pihak Indonesia karena telah mengundang Uni Emirat Arab untuk menghadiri KTT G20 yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2022.
Sementara itu, Presiden Indonesia memuji hubungan istimewa antara kedua negara dan dorongan pembangunan yang diadopsi oleh UEA selama lima puluh tahun terakhir, memuji pertumbuhan yang cepat dan stabil dalam hubungan bilateral mereka di berbagai bidang dan sektor. Ia berharap, kunjungan ini dapat berkontribusi untuk semakin memperkuat kerja sama di berbagai bidang.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri ESDM didampingi Abdullah Salem Al Dhaheri, Duta Besar UEA untuk Indonesia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) serta sejumlah pejabat.
Hubungan Emirat-Indonesia telah tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah kunjungan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed ke negara Asia pada Juli 2019, yang menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman senilai $32 miliar.
Ini diikuti dengan kunjungan resmi perwakilan kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral dan menerjemahkan keinginan bersama kepemimpinan mereka untuk mendorong kerja sama ke tingkat yang lebih tinggi.
Sejumlah perusahaan UEA saat ini sedang menggarap proyek-proyek yang menjanjikan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya terapung pertama di Indonesia oleh Masdar, dan proyek antara Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) dan Pertamina Indonesia untuk mengembangkan petrokimia dan gas.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia