Tempo.co, Jakarta – Asdo Artriviyanto, Direktur Operator Kereta Api Penumpang Badan Usaha Milik Negara PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter, mengumumkan pemerintah berencana menaikkan tarif untuk Jabodetabek. Jalur komuter. Dia mengatakan, tarif kereta api terakhir dinaikkan pada tahun 2016.
Kita tunggu saja tanggalnya, kata Asto saat jumpa pers di KAI Commuter HQ, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Januari.
Dia menegaskan, kenaikan tarif akan diputuskan oleh pemerintah pengatur. “Akan ada peningkatan [in train fares]Tapi kita tunggu saja tanggalnya,” katanya, enggan merinci apakah akan dilaksanakan tahun ini atau tidak.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Aditha Irrawaddy membenarkan Kementerian telah melakukan kajian kenaikan tarif kereta api lokal pada awal tahun 2022. Namun, studi lebih lanjut diperlukan mengingat situasi saat ini, katanya.
“Permintaan sudah tinggi. Profitabilitas sudah mulai menurun. Jadi, lain halnya dengan mobilitas sosial. Itu harus kita kaji,” kata Adita.
Saat ini tarif Commuter Line Jabodetabek adalah Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama. Rumornya, tarif akan dinaikkan menjadi Rs 5.000 dan tambahan Rs 1.000 untuk 10 km berikutnya.
Usulan tersebut mendapat keberatan dari Anggota Komite V DPR, Suryati Jaya Poornama. Dia mengatakan, kenaikan tarif tersebut tidak tepat karena masyarakat masih berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19.
“Usulan kenaikan tarif dasar Commuter Line harus kita tolak karena terlalu memberatkan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Desember 2022.
Depkes Corey Alfarici
Seleksi Guru: Pelayanan penumpang kepada 331 juta penumpang pada tahun 2023, KA lokal: KCI
klik disini mendapatkan Berita terkini Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi