TEMPO.CODan Jakarta – Presiden GokuJokowiWidodo menargetkan Indonesia menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030. Dia mengatakan, fondasi sedang disiapkan untuk itu.
“Anda harus menata dan membangun fondasi persaingan dengan negara lain. Karena ke depan negara-negara besar tidak akan mengalahkan negara-negara kecil atau negara kaya atas yang miskin. Presiden mengatakan pada pembukaan Majelis Nasional RI Persatuan Pensiunan TNI Angkatan Darat di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Agustus 2022, “Pertempuran bangsa cepat mengalahkan bangsa lambat.”
Ia menjelaskan, dasar pertama yang harus disiapkan adalah infrastruktur. Dalam tujuh tahun terakhir, Indonesia telah membangun lebih banyak jalan bebas tol sepanjang 2.042 km, 5.500 jalan bandara bebas tol baru, 15 pelabuhan baru, 18 bendungan baru, dan 38 irigasi baru seluas 1,1 juta hektar.
Dampak infrastruktur ini baru akan terasa dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. “Mungkin saat ini kita tidak merasakannya dan itu akan mempengaruhi anggaran negara,” kata kepala negara.
Basis kedua adalah pengembangan industri manufaktur. Melalui ini, Indonesia tidak akan mengekspor bahan mentah, melainkan bahan manufaktur dari hasil pertambangan.
Basis terakhir adalah digitalisasi UMKM. Dia menyebutkan 65,4 juta perusahaan mikro dan mikro berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 61%. Dengan demikian, ia optimistis UMKM digital dapat mendongkrak perekonomian Indonesia dari peringkat 30 saat ini menjadi peringkat 7 dunia pada 2030.
“Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan McKinsey menghitung kita akan menjadi yang terbesar keempat di dunia.” Ekonomi Tahun 2045, kata Jokowi.
M. Gulness, Vermani
klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian