TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan harapannya agar genosida yang terjadi di Jalur Gaza di Palestina tidak berdampak pada harga minyak. Ia optimistis perekonomian Indonesia akan tetap kuat pada tahun depan.
Konflik bersenjata antara gerakan perlawanan Palestina dan pasukan Israel di Gaza sejak awal Oktober telah menciptakan risiko geopolitik terbesar terhadap pasar minyak global sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Meskipun sejauh ini belum ada dampak nyata terhadap pasar minyak, para analis dan pengamat memperkirakan ada dua hasil penting jika konflik meningkat.
Pertama, Amerika Serikat memperketat sanksi terhadap Iran jika keterlibatannya dalam serangan Hamas terhadap pasukan Israel terbukti. Hal ini akan memberikan beban berat pada pasar minyak yang sudah menyusut.
Kedua, kesepakatan yang menormalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel mungkin gagal seiring dengan meningkatnya konflik.
Dalam sambutan pembukaan Outlook Perekonomian Indonesia 2024 pada Jumat, Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi negara stabil di kisaran 5 persen, berada di atas rata-rata global sebesar 2,9 persen.
Jokowi mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberitahunya bahwa pasar minyak global kemungkinan besar tidak akan lagi bergejolak. Ia mengatakan pada Jumat, 22 Desember 2023: “Kami berharap ketakutan kami terhadap konflik bersenjata di Gaza yang menyebabkan harga minyak naik tidak menjadi kenyataan.”
Presiden mengatakan, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk berhenti optimistis dalam melihat prospek perekonomian tahun depan. Namun, ia juga menyinggung masalah pangan, perlambatan negara-negara mitra ekonomi utama seperti Tiongkok, dan pengetatan kebijakan moneter AS yang telah menekan aliran modal di negara-negara berkembang.
Daniel A. Fajarku
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal