POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Jenazah Pekerja Jatuh, 22 Korban Selamat Dievakuasi ke Dimica: Polisi

Jenazah Pekerja Jatuh, 22 Korban Selamat Dievakuasi ke Dimica: Polisi

JAIPURA, Papua (Antara) – 23 pekerja yang bekerja di proyek pusat kesehatan yang diserang oleh kelompok separatis Papua pada Kamis dievakuasi ke Dimiga di Distrik Mimiga, Provinsi Papua Tenga pada Jumat, kata juru bicara kepolisian.

Di antara pengungsi tersebut terdapat seorang buruh yang terjatuh bernama Otto dan 22 orang lainnya yang selamat, kata Juru Bicara Satgas Operasi Perdamaian Kebun, Wakil Senator Com Payu Suseno, di Jakarta, Jumat.

“Mereka sudah dievakuasi menggunakan dua pesawat,” katanya seraya menambahkan peti jenazah Otto, 37, akan diterbangkan ke kota Makassar di provinsi Sulawesi Selatan dan kemudian ke kabupaten Toraja untuk dimakamkan.

Dari 22 orang yang selamat, dua orang luka-luka: Marinus, 37, dan Ervin Barapatang, 52, kata Suseno.

Dia menambahkan bahwa para pekerja yang selamat dari serangan di lokasi pembangunan Omukia Medical Center di distrik Bangkok sekitar pukul 1 siang waktu setempat pada hari Kamis telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka.

Ketua Satgas, Senator Komisaris Faisal Ramadhani mengatakan, separatis Papua menyerang beberapa pekerja di proyek pusat kesehatan tersebut, menewaskan satu pekerja dan melukai dua lainnya.

Ke-19 pekerja yang selamat dari serangan tersebut mencapai pos keamanan satuan tugas di Ilaka, ibu kota distrik Bangkok, dan melaporkan kejadian tersebut.

Martinus Bala, yang selamat dari serangan tersebut, mengatakan sekelompok pemberontak bersenjatakan senjata, pisau dan anak panah melancarkan serangan mendadak terhadap para pekerja pada hari Kamis.

Bala mengatakan dia kehilangan salah satu jarinya akibat peluru namun berhasil melarikan diri bersama rekan-rekannya. “Saya bahkan tidak tahu jari saya berdarah,” tambahnya.

ANTARA memberitakan, dalam beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata Papua kerap menggunakan taktik ofensif terhadap aparat keamanan Indonesia dan melakukan aksi terorisme terhadap warga sipil di distrik Intan Jaya, Nduka, dan Bangkok. Rakyat.

Sasaran aksi terorisme tersebut antara lain pekerja bangunan, tukang ojek, guru, pelajar, pedagang kaki lima, dan pesawat sipil.

Pada tanggal 2 Desember 2018, sekelompok pemberontak bersenjata Papua secara brutal membunuh 31 pekerja PT Istaka Karya yang terlibat dalam Proyek Trans Papua di Kali Yiki dan Kali Aurak di Kecamatan Yiki, Kabupaten Nduga.

Pada 2 Maret 2022, beberapa anggota kelompok bersenjata Papua yang beroperasi di Kecamatan Pyoga, Kabupaten Puncak, membunuh delapan pekerja Balaparing Timur Telematica (PTD) yang sedang memperbaiki menara base transceiver station (PTS) telekomunikasi milik negara. Operator Telkomsel.

Para pekerja tersebut diidentifikasi sebagai B, R, BN, BT, J, E, S, dan PD, sementara pekerja lainnya, yang diidentifikasi dengan inisial NS, lolos dari serangan fatal tersebut, kata juru bicara Polda Papua Senator Comz Ahmed Kamal. .

Pada 7 Februari tahun ini, sekelompok separatis bersenjata Papua menyerang sebuah pesawat sipil milik Susi Air. Mereka membakar pesawat di Lapangan Terbang Paro di Kabupaten Nduga dan menangkap pilotnya, Kapten Philip Mark Merthens.

Pada 16 Oktober 2023, kelompok separatis Papua menyerang beberapa penambang emas tradisional di Distrik Yakukimo, Provinsi Begunungan, Papua, hingga menewaskan 7 orang di antaranya.

Berita terkait: Pemberontak Papua menyerang pekerja di Bangkok: Polisi

Berita terkait: Pemerintah tidak boleh diam terhadap pemberontak di Papua: Menteri

Diterjemahkan oleh: Evaruktijati, Rahmat Nasushan
Redaktur: Thea Mudiyasari
Hak Cipta © ANTARA 2023