Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo, secara resmi membuka LRT Japotebek baru sepanjang 42,1 km, sebuah metro ringan baru yang melayani kota-kota satelit Tebok dan Bekasi di Jakarta Pusat dan provinsi Jawa Barat, pada tanggal 28 Agustus.
Lebih dari 28.000 penumpang menggunakan rute baru ini dalam dua hari pertama, termasuk 23.705 pada 30 Agustus. Namun, beberapa masalah awal memaksa stasiun di Bekasi dievakuasi pada tanggal 30 Agustus. Hal ini disebabkan oleh masalah pintu.
Jalur ini membentang sepanjang 9,9 km dari Dukuh Atas di pusat kota Jakarta hingga Kawang, kemudian terbagi menjadi cabang selatan sepanjang 14,6 km ke Harjamukti dan cabang timur sepanjang 17,5 km ke Jati Mulya. Rute ini melayani total 18 stasiun.
Operator saat ini mengoperasikan 158 layanan harian berkapasitas 1.300 penumpang dengan 12 kereta enam gerbong yang dibangun oleh pabrikan dalam negeri PT Inca. Hingga 31 kereta pada akhirnya akan tersedia untuk menyediakan lebih dari 400 layanan harian.
Widodo mengatakan pada upacara pembukaan di stasiun Kawang di Jakarta Selatan bahwa proyek tersebut menelan biaya 32,6 triliun rupiah ($US 2,6 miliar), jauh lebih besar dari perkiraan 20 triliun rupiah ketika proyek tersebut dimulai pada tahun 2015. , menerima suntikan dana langsung dari pemerintah, seringkali dalam bentuk pinjaman sindikasi dari bank lokal, untuk membiayai pembangunan tersebut.
Widodo berharap pajak akan membantu meringankan krisis kemacetan lalu lintas yang melanda Jakarta. Kota ini baru-baru ini dinyatakan sebagai kota besar paling tercemar di dunia, menurut perkiraan IQAir Swiss.
“Kami berharap masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT…sehingga kita dapat menghindari kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi,” kata Widodo. Nikki Asia.
Rilis berita tersebut menambahkan bahwa Widodo mengatakan sulit menarik penumpang untuk menggunakan layanan tersebut karena terbatasnya jangkauan jalur tersebut. Jalur angkutan massal pertama di Jakarta, metro sepanjang 15,7 km dari Lebak Pulas ke Bundaran HI di Jakarta Pusat, digunakan oleh 80.000 orang per hari. Ini dibatasi pada kapasitas 180.000 penumpang per hari.
Juga dibuka pada tahun 2019 adalah metro ringan sepanjang 5,8 km yang dioperasikan oleh Hyundai Rotem dengan dua gerbong, berangkat dari Velodrome di timur laut kota hingga Mal Kelapa Gading.
Untuk data rinci tentang proyek kereta api ringan di seluruh dunia, berlanggananlah IRJ Prof.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi