POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

JAKARTA: Pemerintah kembali menebar garam untuk mengantisipasi cuaca ekstrem

JAKARTA: Pemerintah kembali menebar garam untuk mengantisipasi cuaca ekstrem

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah menyiapkan rencana modifikasi cuaca berupa penyemaian garam untuk mengantisipasi perkembangan awan hujan dan menekan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di Jakarta pada 28 Desember 2022.

Prakiraan cuaca tersebut berdasarkan data yang dilaporkan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Kami akan mencoba mengubah cuaca melalui metode kompetitif membakar bahan penyemaian garam untuk mengganggu pertumbuhan awan. Ini dilakukan dengan menambahkan kondensasi yang signifikan,” kata Isnawa Adji, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI. katanya di Jakarta, Selasa.

Ia menginformasikan, penaburan garam merupakan salah satu proyek Weather Modification Technology (TMC).

BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan Skadron 2 Sayap Udara 1 TNI AU, BRIN dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Pangkalan Udara Halim Pertanakusuma, Jakarta Timur, Selasa terkait perubahan cuaca tersebut.

Berdasarkan integrasi tersebut, TNI AU memproduksi beberapa jenis pesawat, antara lain pesawat CN-212 yang mampu membawa 800 kilogram bahan penyemaian garam dan melepaskannya dengan teknik pengerahan manual.

Sementara itu, pesawat jenis Kassa dapat mengangkut 2,4 ton garam dan membutuhkan waktu dua jam untuk menyiapkan bahan penyemaian garam, sedangkan pesawat jenis Hercules dapat mengangkut sedikitnya 5 ton bahan penyemaian.

Berita Terkait: BNPB siapkan bantuan logistik di tengah waspada cuaca buruk

Adji mengatakan TMC akan efektif hanya dari pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat dan hasil efektif akan tersedia dalam 4-15 jam ke depan.

Meski begitu, TMC hanya bisa diaktifkan di Jakarta jika kepala daerah menyatakan keadaan darurat, ujarnya.

“Dalam kaitan itu, BNPB menyatakan siap mengeksekusi TMC dengan bantuan TNI AU, BRIN dan BMKG,” kata Adji.

Sementara itu, BPBD DKI Jakarta bersiap menghadapi potensi bencana hidrologi dengan melakukan beberapa inisiatif, antara lain membangun sarana dan prasarana pendukung penanggulangan banjir di setiap kelurahan yang rawan banjir, ujarnya.

Selain itu, pemerintah telah memastikan kesiapan posko siaga bencana dan tempat evakuasi dengan peralatan pendukung di tingkat kota/kabupaten, kecamatan, dan kelurahan serta meminta mereka siap dan beroperasi jika terjadi bencana. .

BPBD DKI menyiagakan 267 personel mitigasi bencana/DRC di seluruh kelurahan Jakarta untuk mempercepat koordinasi dan mitigasi bencana.

Sebelumnya, Peneliti Iklim BRIN Dr. Erma Ulihastin, melalui Twitter pribadinya @EYulihastinBerdasarkan data sistem peringatan bencana berbasis satelit bernama Sadewa, dilaporkan kemungkinan terjadi hujan lebat dan badai.

“Masyarakat yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Bandon, bersiaplah menghadapi hujan lebat dan badai pada 28 Desember 2022,” tulisnya di akun Twitternya.

Badai dari laut bergerak menuju daratan melalui dua jalur, hujan dari laut melalui angin barat dari barat dan hujan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.

Berdasarkan prakiraan, wilayah Panten, Jakarta, dan Bekasi akan menjadi episentrum badai yang diperkirakan berlangsung siang hingga malam hari pada 28 Desember.

Berita Terkait: Jakarta, BNPB dijadwalkan mengalami perubahan iklim pada awal tahun 2023
Berita Terkait: Gubernur DKI Jakarta siapkan jaringan pipa untuk menghadapi banjir, cuaca ekstrim