POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Jakarta meminta saran untuk menyelesaikan masalah terkait masuknya pendatang baru

Tempo.co, JakartaPlt Gubernur Jakarta Heru Budi Hardono meminta pertimbangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Papenas) dan Kementerian Dalam Negeri terkait masuknya pendatang baru ke Jakarta, biasanya setelah Idul Fitri.

Dia menjelaskan, para pendatang baru itu bisa membebani pemerintah provinsi karena mereka harus memperluas pelayanan publik dan tidak memiliki tempat tinggal atau pekerjaan tetap setibanya di Jakarta.

“Saya mohon bantuan Papenas dan Direktorat (Kementerian Dalam Negeri) karena ini beban yang dihadapi Pemprov DKI dan meski sebagian pejabat kita enggan mengungkapkannya, tapi itulah kenyataannya,” kata Hardono, Senin. . (10 April).

Dia menegaskan, meski mudah bagi pendatang baru untuk pindah ke Jakarta, hal itu secara tidak sengaja membawa beban Rp17,1 triliun (US$1,14 miliar) pada anggaran provinsi untuk melayani penduduk berpenghasilan rendah.

Dia mengingatkan, jika persoalan itu tidak bisa diselesaikan, Jakarta akan berjuang untuk tumbuh sebagai kota global untuk mendukung pemindahan ibu kota ke kota Nusantara di Kalimantan Timur.

“Kami khawatir gagal menjadi kota global karena (ibu kotanya) sudah ada di kota Nusantara, dan Jakarta akan tertinggal dengan pengaturan kependudukan saat ini,” jelasnya.

Hardono mengatakan pemerintah provinsi fokus pada enam masalah prioritas untuk mendukung perencanaan dan pengembangan kota global untuk mewujudkan slogan pemerintahannya “Kesuksesan Jakarta untuk Indonesia”.

Selain mengatasi kemacetan lalu lintas, prioritas rencana pembangunan Jakarta tahun 2024 akan sejalan dengan penanganan masalah prioritas nasional seperti pencegahan banjir, pemulihan dari stagnasi ekonomi, pengentasan kemiskinan, penghapusan kemacetan, dan peningkatan nilai-nilai demokrasi.

Antara

Pemilihan Guru: PENGAMATI: Surat kontrak mahasiswa baru membutuhkan konsep yang jelas

klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News