JAKARTA (ANTARA) – Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau untuk menjaga kesehatan reproduksi hingga usia lanjut guna menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Seharusnya kita menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas SDM melalui proses reproduksi. Hal ini sangat benar (menjaga kualitas kesehatan reproduksi) melalui siklus kehidupan, dari awal kehidupan hingga lanjut usia,” kata Hasto Wartoyo , Presiden BKKBN, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Saat menjadi tuan rumah audiensi Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta, Senin (3/4), Wardoyo mengatakan menjaga kualitas kesehatan reproduksi hingga usia lanjut merupakan salah satu hal yang paling mendesak. Era bonus penduduk Indonesia diperkirakan akan berakhir pada tahun 2035.
Sebab, era bonus populasi diperkirakan akan berakhir bersamaan dengan transisi ke populasi menua, yang akan menantang Indonesia untuk menanggung jumlah lansia yang lebih banyak daripada anggota populasi produktifnya.
Menurut Wardoyo, kualitas sumber daya manusia harus dijaga sepanjang siklus kehidupan manusia. Meskipun kualitas populasi anak ditingkatkan dengan mengurangi stunting, hal yang sama tidak dapat dicapai pada populasi lanjut usia.
Peningkatan jumlah lansia pada tahun 2035 yang sebagian besar adalah lansia dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah menjadi perhatian BKKBN, sehingga setidaknya dari segi kesehatan dapat dipertahankan dan tidak semakin meningkat di masa mendatang. masa depan.
“Kita harus hati-hati sebelum tahun 2035 jika orang Jepang, Portugis, atau Madrid kebanjiran orang tua. Namun, mereka adalah orang tua dengan tabungan, aset, dan pendidikan tinggi. Seiring bertambahnya usia, kita dapat meminta orang muda. Berinvestasi, tetapi kita belum melakukannya,” kata Vartoyo.
Berita terkait: Pengembangan SDM melalui desa KB Misi: BKKBN
Nobian Andusti, Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Bina Keluarga BKKBN, mencatat bahwa BKKBN telah melaksanakan Program Bina Keluarga Lansia (BKL) dan membentuk Sekolah Lansia untuk terus mengedukasi lansia tentang pemeliharaan kesehatan.
Ia yakin implementasi proyek ini akan diperkuat melalui kerjasama dengan ICMI. Hal ini karena kesehatan reproduksi lansia masih menjadi tugas penting yang perlu dibenahi oleh sekolah untuk lansia.
“Membicarakan masalah seksual di usia lanjut merupakan hal yang masih perlu didiskusikan dengan pasangan untuk menghindari penyimpangan seksual yang berujung pada penyakit menular seksual pada lansia,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, MPP ICMI Riri Fitri Sari mengatakan bahwa BKKBN akan berkolaborasi untuk membangun ketahanan yang kuat bagi keluarga Indonesia, termasuk mengadakan edukasi untuk mengurangi stunting dan menjaga kesehatan reproduksi bekerja sama dengan para menteri dan para ahli.
Berita terkait: Pemerintah prioritaskan pembangunan SDM 2023: Menteri
Berita terkait: Pembangunan SDM kunci kemajuan negara: Menteri
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi