POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Investasi dijamin untuk proyek terowongan Bali |  Resiko & Kontra

Investasi dijamin untuk proyek terowongan Bali | Resiko & Kontra

Pemerintah Provinsi Bali mengungkapkan ada investor atau mitra baru yang menanamkan investasi sebesar US$20 miliar (Rp325 triliun) untuk pengembangan proyek terowongan Bali.

Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ari Askara mengatakan, perseroan pengelola proyek bersama investor akan membangun seluruh infrastruktur kereta bawah tanah secara bertahap.

“Setelah dilakukan evaluasi dengan konsultan, kami telah memilih investor yang memenuhi syarat, yaitu PT Bhumi Indah Prima, sebagai lead investor yang dapat mengintegrasikan investor lain,” kata Ari, Rabu, 24 Juli 2024.

Pembangunan Proyek Terowongan Bali akan dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama dan kedua ditargetkan selesai pada tahun 2031 dengan nilai investasi sebesar US$10,8 miliar (Rp175 triliun).

Fase pertama adalah jalur kereta bawah tanah Ngurah Rai Airport-Central Park-Seminyak-Kang, fase kedua Bandara Nura Rai-Nusa Dua, fase ketiga jalur Sanur, dan fase keempat Ubud. .

Berbicara mengenai proses penawaran, Ari mengatakan calon investor diminta menyampaikan visi, rencana bisnis, struktur proyek, dan lainnya sebelum lolos.

Awalnya, sekitar lima investor menyatakan minatnya untuk berinvestasi di proyek tersebut. Belakangan, SBDJ menunjuk investor yang bersedia berinvestasi tanpa jaminan pendanaan negara.

Pj Gubernur Bali Sang Mat Mahendra Jaya berharap pembangunan proyek terowongan Bali bisa menyerap tenaga kerja lokal sebanyak-banyaknya.

Tiketnya tidak boleh mahal untuk lokal Bali. Disubsidi perusahaan, kata Matt Mahendra.

READ  Risiko banjir perkotaan yang tinggi dan kurangnya akses terhadap tempat berlindung berdampak besar pada komunitas rentan di Amerika Serikat