Jakarta (Antara) – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat koordinasi dan koordinasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, untuk membangun ketahanan pangan dan menjaga ketersediaan pangan untuk mengendalikan inflasi, kata Deputi Gubernur Senior BI Destri Tamayanti.
Tingkat inflasi Indonesia saat ini terkendali tetapi semua orang harus waspada, tambahnya selama “Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra)” yang disiarkan secara online pada hari Rabu.
Hal ini disebabkan adanya prakiraan gangguan cuaca El Nino pada paruh kedua tahun 2023. Oleh karena itu, menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan harus menjadi pertimbangan dan upaya bersama, ujarnya.
Menurut BI, inflasi inti diperkirakan tetap terkendali pada minus tiga persen pada akhir 2023.
Ia juga memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan kembali ke target tiga plus minus satu persen, di atas perkiraan sebelumnya.
“Inflasi ini bukan hanya fenomena moneter, kita bersama-sama menjaga inflasi,” kata Damayanti.
“Inflasi ini nyata dan juga ada di ekonomi riil dan karena itu, kita akan menghadapinya bersama dan bekerja sama,” tambahnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK mencapai 0,33 persen pada April 2023 (month-on-month).
Secara year-on-year tercatat sebesar 4,33 persen (y/y), menurun dari 4,97 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan tersebut tidak terlepas dari cerminan kebijakan moneter BI yang proaktif dan berwawasan ke depan.
Hal ini didorong oleh koordinasi yang erat antara BI dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya dalam mengatasi inflasi.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang terus berjuang bahu-membahu dalam pengendalian inflasi nasional dan pengendalian inflasi di Bali dan Nusa Tenggara juga,” ujar Tamayanti.
Berita terkait: Gubernur BI menjabarkan tiga tantangan menahan inflasi pangan
Berita terkait: BI tingkatkan peran pesantren dukung ketahanan pangan
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi