JAKARTA: Calon presiden Indonesia Kanjar Pranovo memiliki banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pasangan untuk pemilihan tahun depan, kata analis yang diwawancarai oleh CNA.
Pasalnya, Gubernur Jateng perlu mempertimbangkan kepentingan partai politik pendukung pencalonannya dan mencari sosok yang bisa memaksimalkan peluangnya untuk memenangkan pilkada.
Pranovo, 54, anggota lama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sejauh ini memimpin jajak pendapat, dengan persetujuan dari 20 hingga 26 persen dari mereka yang disurvei.
Namun, saingan utamanya – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jakarta Anis Baswedan – masing-masing mendapatkan 18 hingga 22 persen dan 16 hingga 18 persen suara.
“Tidak ada calon presiden yang akan memenangkan pemilihan ini dengan selisih yang nyaman. Jadi tergantung siapa yang mereka pilih sebagai mitra,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan kepada CNA.
Sejak Pranovo diumumkan pada 21 April sebagai kandidat PDI-P untuk pemilihan presiden tahun depan, beberapa nama telah diusulkan sebagai calon wakil presidennya. Daftar ini mencakup beberapa politisi dan pejabat terkemuka di Indonesia.
Diantaranya: Menko Polhukam Mohamed Mahfud Mahmodin; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno dan Menteri BUMN Eric Tohir.
Mr Pranovo mengatakan kepada wartawan pada tanggal 23 April: “Saya siap bermitra dengan siapa pun, tetapi tentu saja, akan ada perhitungan.”
Analis mengatakan perhitungan itu termasuk seberapa baik akan diterima oleh PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang telah menyatakan dukungan mereka untuk tawaran Mr Pranovo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PPP). PSI). Saat ini, PTI-P memiliki lebih banyak kursi di DPR.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah seberapa baik chemistry Kanjar dengan pasangannya. Ini penting karena tanpa itu, akan ada gesekan di jalan jika Kanjar memenangkan kursi kepresidenan,” ujar Hanan dari LSI.
Mr Branovo juga harus mempertimbangkan apakah potensi penggeraknya dapat membantu memperluas basis pemilihnya. Saat ini, kata Hanan, Branovo tampaknya sangat populer di kalangan pemilih di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi mungkin sulit menemukan pendukung di provinsi lain.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi