Indonesia, yang menjabat sebagai Ketua Kelompok 20 ekonomi terkemuka tahun ini, mengumumkan Kamis bahwa mereka telah mengundang semua anggota, termasuk Rusia, ke pertemuan kelompok menteri keuangan dan kepala bank sentral di Washington minggu depan.
Pengumuman itu muncul seminggu setelah Amerika Serikat mengancam akan memboikot pertemuan G-20 jika perwakilan Rusia hadir, sebagai protes atas invasi Moskow ke Ukraina.
“Setiap negara berhak untuk hadir,” kata pejabat Kementerian Keuangan RI di Jakarta yang tidak bersedia disebutkan namanya karena sensitifitas isu tersebut.
“Total 42 kepala delegasi akan hadir secara langsung, dan sisanya akan hadir secara default,” kata pejabat itu kepada BenarNews, Kamis. Tidak jelas berapa banyak yang benar-benar akan hadir.
Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dijadwalkan akan diadakan pada 20-21 April di sela-sela Pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington.
Kantor berita Reuters mengutip Wimbe Saputra, asisten menteri keuangan Indonesia, yang mengatakan bahwa Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengkonfirmasi bahwa dia akan menghadiri pertemuan itu hampir. Selain itu, Indonesia sedang mempertimbangkan proposal untuk mengundang Ukraina ke pertemuan Washington untuk membahas tindakan Rusia di Ukraina.
Indonesia dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan para Menteri Keuangan G20 pada Juli dan Leaders Summit pada November, keduanya di Bali.
Pekan lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan bahwa AS akan memboikot pertemuan G-20 jika perwakilan dari Rusia hadir.
Yellen mengatakan Presiden AS Joe Biden “telah meminta agar Rusia dikeluarkan dari G-20, dan saya menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana.”
Biden meminta Indonesia pada bulan Maret untuk mengizinkan Ukraina menghadiri KTT jika Rusia diundang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Vaizyah, mengatakan Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengundang delegasi Ukraina ke KTT para pemimpin pada bulan November.
“Masalah ini masih dalam konsultasi dengan kelompok yang berbeda, komponen yang berbeda dari kebijakan luar negeri negara, sehingga akan lebih inklusif ketika Indonesia akhirnya membuat keputusan (apakah akan mengundang Ukraina),” katanya saat briefing media virtual.
Sebelumnya, Vaizasyah mengatakan Indonesia telah berkonsultasi dengan anggota G20 lainnya untuk mendapatkan pandangan mereka tentang masalah ini.
“Tentu saja kami juga mendengarkan pandangan yang dikemukakan oleh banyak pemimpin dunia,” katanya kepada wartawan, Kamis.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berencana mengunjungi beberapa negara Eropa, termasuk Jerman dan Italia, untuk membahas masalah Ukraina. Tidak ada tanggal perjalanan yang ditetapkan.
“Lebih kepada bagaimana menyikapi respon G20 terkait masalah Ukraina, termasuk dampak ekonomi yang dialami seluruh dunia saat ini,” kata Ahmet Rizal Purnama, pejabat kementerian luar negeri, Kamis.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya ingin Rusia keluar dari G-20 karena invasi dan konflik berikutnya yang menyebabkan lebih dari 4 juta warga Ukraina melarikan diri dari negara itu. Sekutu juga meminta Indonesia untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT Bali.
Pejabat kementerian luar negeri lainnya, Dian Triansyah Djani, mengatakan bulan lalu bahwa Indonesia telah mengirim undangan ke semua negara anggota untuk menghadiri KTT G20 pada November, termasuk Rusia.
Ukraina, yang bukan anggota G20, sebelumnya telah mendesak Indonesia untuk memasukkan diskusi tentang invasi selama KTT. Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan pada saat itu bahwa posisi Jakarta adalah “untuk KTT G20 untuk fokus pada masalah ekonomi global.”
Pada tanggal 2 Maret, Indonesia memberikan suara mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan militer Rusia di Ukraina. Namun, sejak saat itu Jakarta tidak secara langsung mengkritik Moskow atau menggunakan kata “invasi”.
Putin menelepon
Lyudmila Vorobyeva, duta besar Rusia untuk Indonesia, mengatakan pada hari Kamis bahwa Putin berencana untuk menghadiri KTT para pemimpin G20, meskipun rencana tersebut dapat berubah.
Undangan Presiden Jokowi [to Putin] Vorobyeva mengatakan tentang KTT November, seperti dilansir situs berita Liputan6.com.
“Sebagai duta besar, saya sangat berharap presiden kita akan berkunjung ke Indonesia dan menghadiri KTT G20,” katanya. “Kami mengapresiasi posisi pemerintah Indonesia yang konsisten fokus pada agenda ekonomi.”
Selain Indonesia, G20 mencakup Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, dan Eropa Persatuan.
Pertemuan keuangan G20 pada bulan Juli dijadwalkan akan dihadiri oleh delegasi dari Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Spanyol, Belanda, Swiss, Uni Emirat Arab, Kongo, Rwanda, Fiji, Antigua, Barbuda dan Kamboja.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia