Mari perkenalkan Indonesia Spice Up the World secara internasional. Bali, khususnya bandara ini merupakan pintu gerbang ke Indonesia jika kita ingin memperkenalkan masakan Indonesia.
Badung, Bali (ANTARA) – Bumbu dan makanan olahan Indonesia dipromosikan kepada wisatawan asing dalam program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang digelar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Kami akan memperkenalkan Indonesia Spice Up the World secara internasional. Bali, khususnya bandara ini, merupakan pintu gerbang Indonesia jika ingin memperkenalkan masakan Indonesia,” kata Riski Handayani, organizer produk dan kegiatan pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dia menghadiri acara di sini pada Rabu malam.
Acara ISUTW yang digelar di area Food Galleria Terminal Internasional Bandara Bali menyasar calon pemudik yang berangkat dari pulau tersebut.
Dalam operasionalnya, lima kuliner khas Indonesia seperti sate ayam, rendang daging, nasi goreng, soto ayam, dan kado-kado disajikan dan dijual kepada penumpang yang akan berangkat.
Berita Terkait: Jumlah wisatawan asing meningkat pada Juni 2022: BPS
Untuk setiap pembelian makanan, mereka mendapatkan paket berisi aneka kuliner khas Indonesia.
“Sempurna (berlangsung) di terminal keberangkatan karena kami berharap itu menjadi pengalaman terakhir mereka sebelum meninggalkan Indonesia, (jadi) mereka (pergi) dengan kenangan indah,” kata Handayani.
Dijelaskannya, ISUTW merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Dia mengatakan itu bisa berkelanjutan berdasarkan minat pembeli.
“Kalau orang mau coba tidak gratis, dan ternyata pasarnya sangat bagus. Saya berharap bisa terus seperti ini, mungkin buat menu lain selain lima menu utama tersebut,” ujarnya.
Berita Terkait: Kompetisi selancar internasional dapat mendukung pariwisata di Bali
Selain mempromosikan kuliner khas Indonesia, penerapan ISUTW diharapkan dapat mencapai target nilai ekspor bumbu dan rempah Indonesia sebesar U$2 miliar serta membuka empat ribu restoran Indonesia di luar negeri pada 2024.
“Jadi, bagaimana restoran di Indonesia bisa meningkatkan penjualannya agar produksi bumbu kita juga meningkat,” ujarnya.
Berita Terkait: Pengelolaan Desa Wisata Undisan untuk mempromosikan daerah lain
Berita Terkait: Menteri Mastuki menyoroti perlunya diversifikasi ekonomi Bali
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi