TEMPO.CODan Jakarta – Kementerian Agama sedang menjajaki perluasan kerja sama di bidang keagamaan dengan Aljazair, yang telah bekerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor.
Kerja sama di bidang keagamaan mulai dari pembangunan masjid hingga sertifikasi produk halal.
Keputusan penjajakan kerja sama tersebut diambil setelah pertemuan antara Duta Besar RI untuk Aljazair, Shalif Akbar, dan Sekretaris Jenderal Kementerian, Nazar Ali, di kantor Kementerian di Jakarta, Rabu.
“Kami berharap kerja sama ini segera dilaksanakan dan berjalan dengan baik,” kata Akbar, menurut pernyataan yang dikeluarkan di sini pada hari yang sama.
Ia menjelaskan, kementerian ingin terus memperluas kerja sama dengan Aljazair, terutama di bidang pendidikan dan keagamaan, seperti pengembangan pesantren, pesantren, dan universitas Islam.
Duta Besar juga mencatat bahwa kerja sama dalam sertifikasi produk halal akan sejalan dengan tekad kementerian untuk mempromosikan sertifikasi halal untuk membangun Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar, sebagai pusat global industri halal.
Di sisi lain, Ali menyambut baik usulan peningkatan kerja sama bilateral dengan Aljazair.
“Kami menyambut baik progres kerja sama yang direncanakan dengan tangan terbuka,” ujarnya.
Ia menambahkan, terkait kerja sama di bidang pendidikan agama, Indonesia bisa mengajukan program pertukaran mahasiswa dan dosen dengan Aljazair.
“Misalnya kita punya International Islamic University of Indonesia (UIII) yang bisa menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Aljazair,” ujar Sekjen Kemenag.
Antara
Pilihan Editor: Pertamina siap mengelola blok minyak di Aljazair
klik disini Untuk update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal