POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia pindah ibu kota karena masalah Jakarta yang belum terselesaikan

Indonesia pindah ibu kota karena masalah Jakarta yang belum terselesaikan

Segera itu bukan kapal selam angkatan laut Indonesia Hilang. Ibukotanya, Jakarta, juga tenggelam dengan cepat.

Indonesia ingin pindah ibu kota karena sangat tercemar, padat, rawan gempa dan cepat tenggelam. Seperti yang dinyatakan di dalamnya Associated Press. Negara ini sekarang bertujuan untuk menciptakan modal yang lebih stabil, bersih dan fleksibel.

Kota baru yang brilian

“Membangun ibu kota baru bukan sekadar pemindahan fisik kantor pemerintahan,” kata Presiden Joko Widodo pekan lalu sebelum disetujui DPR. Associated Press. “Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan kota baru yang inovatif, kota baru yang berdaya saing global, mesin baru untuk perubahan… menuju Indonesia yang berbasis inovasi dan teknologi dalam hal ekonomi hijau.”

Konsep kota baru yang mengilap ini sebenarnya tidak sepenuhnya baru. Ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019. Pembangunan ambisius akan melihat kebangkitan kota Nusantara (sebuah kata Jawa kuno yang berarti “kepulauan”).

Nusantara terletak 2.000 km (1242 mil) timur laut Jakarta di provinsi Kalimantan timur Kalimantan. Untuk memukimkan kembali kota dan memastikannya berfungsi dengan baik, 1,5 juta pegawai pemerintah harus pindah dari Jakarta.

Kelompok lingkungan tidak ada di dalamnya

Namun, tidak semua ada dalam rencana baru Widodo. Kelompok lingkungan khawatir kota baru dapat mengganggu orangutan, macan tutul, dan satwa liar lainnya yang sudah hidup di sana. Ada juga fakta bahwa pengembangan baru akan menelan biaya $ 34 miliar, yang sudah terlalu tinggi untuk dibayar selama epidemi.

“Ada ancaman terhadap tata air dan risiko perubahan iklim, ancaman terhadap tumbuhan dan hewan, serta pencemaran dan kerusakan lingkungan,” kata Dwi Sawung, pejabat di Komite Lingkungan WALHI. Pers Associated.

Jakarta, dengan populasi sekitar 10 juta, sering digambarkan Kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Rencana Widodo untuk menghindari masalah kota yang berkelanjutan mungkin tampak seperti ide yang bagus pada pandangan pertama, tetapi mereka dapat memindahkan masalah Jakarta ke tempat yang sama sekali baru.

READ  Bangunan dengan retakan berpotensi menimbulkan dampak Hati-hati: PMKG

Ada juga pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada warga Jakarta yang tidak akan bisa pindah ke kota baru. Akankah mereka dibiarkan menangani banyak masalah Jakarta sendiri tanpa bantuan atau intervensi pemerintah? Tampaknya masih banyak studi yang perlu dilakukan sebelum rencana Widodo dapat bergerak maju dengan tegas.