Jakarta (Antara) – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah sedang mengkaji kemungkinan penambahan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan penambahan anggaran program PEN,” kata Amin saat memberikan kuliah umum Program Pendidikan Reguler (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Pendek (PPSA) ke-23 Lembaga Nasional Lemhanas. untuk tahun ini.
Menyampaikan kuliah online dari rumah dinasnya di Jakarta, Selasa, Amin mengatakan tambahan anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan perekonomian, dan mengatasi masalah kesehatan.
“(Penambahan) untuk menjaga daya beli, mendorong perekonomian, dan menangani kesehatan masyarakat. Tidak semua pengeluaran tersebut dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Saat ini, dan dimungkinkan untuk memperoleh suplemen dengan refocusing atau realokasi. pengeluaran pemerintah”.
Sejalan dengan upaya peningkatan anggaran pemulihan ekonomi nasional, kata Wapres, pemerintah juga akan terus memberikan bantuan perlindungan sosial, mengejar program ketenagakerjaan, dan memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil dan menengah.
“Program perlindungan sosial meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Pangan Pokok, kemudian Program Dana Desa Tunai dan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang dilanjutkan dengan ditingkatkan sementara jadwal Timeline dan tujuan disinkronkan.
Berita terkait: Strategi pemulihan ekonomi fokus pada sektor industri: Babinas
Amin mengatakan pemerintah juga akan terus memberikan pelatihan kerja atau pendidikan vokasi melalui Program Kartu Prakerja dan Program Aksi Intensif untuk mengurangi pengangguran di tengah pandemi COVID-19.
“Selain itu, pembangunan infrastruktur di desa juga akan ditingkatkan dan diarahkan untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dan produk lokal. Setelah itu, program pemberian bantuan kepada usaha kecil dan kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah juga akan terus berlanjut, ” dia berkata.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto mengatakan usulan anggaran tambahan untuk membangkitkan perekonomian nasional sebesar Rp 225,4 triliun.
Ia mengatakan penambahan itu diusulkan menyusul Pembatasan Darurat Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
Dari anggaran tambahan tersebut, Rp 120,72 triliun diusulkan untuk program kesehatan, Rp 10,89 triliun untuk program prioritas, Rp 28,7 triliun untuk perlindungan sosial, Rp 15,1 triliun untuk insentif usaha, dan Rp 50,04 triliun untuk subsidi. Dia mengatakan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah.
Berita terkait: Pencapaian anggaran pena mencapai 29,9% dari pagu anggaran Rp 699 triliun
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian