Jakarta. Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair telah menyarankan agar Indonesia melakukan lebih banyak upaya untuk menyelesaikan negosiasi kesepakatan perdagangannya dengan Uni Eropa karena besarnya birokrasi di blok perdagangan tersebut, demikian menurut Chief Economic Affairs Officer Erlanga Hartarto.
Airlangga pada hari Jumat bertemu Blair di kantornya di Jakarta dan mereka berdua mengadakan pembicaraan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE (CEPA), untuk beberapa nama. Indonesia dan UE telah membahas kesepakatan perdagangan ini sejak Juli 2016 dan telah terlibat dalam 15 putaran perundingan. Airlangga mengatakan Blair telah memberi Indonesia beberapa saran tentang bagaimana mencapai kesepakatan dengan UE pada tanggal yang ditargetkan.
“Berdasarkan [his] Dengan Uni Eropa, kata Tony Blair [the Indonesia-EU CEPA negotiations] Ini mungkin membutuhkan dorongan politik yang sangat besar karena adanya birokrasi yang luas di Uni Eropa. Bahkan [Blair]Airlangga mengatakan kepada wartawan setelah bertemu dengan Blair, yang berasal dari Inggris sendiri, dia merasa ada birokrasi yang sangat besar.
Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan upaya ekstra untuk menyepakati perjanjian CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa [negotiations] Akhir 2023 seperti yang kita targetkan,” kata Airlangga.
Menurut Kementerian Perdagangan, pekan lalu Indonesia dan Uni Eropa menyelesaikan pembicaraan putaran ke-15 di Yogyakarta, di mana kedua belah pihak sepakat untuk memisahkan kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas. Ini menjadikannya bab ketujuh yang disimpulkan oleh Indonesia dan Uni Eropa. Para pihak juga membahas isu-isu yang terkait dengan klausul anti-penipuan dan hambatan teknis perdagangan, antara lain.
Pemerintah menyatakan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa mencapai $32,88 miliar tahun lalu, naik 14 persen dari angka tahun 2021. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa mencapai $21,4 miliar.
Putaran negosiasi ke-16 dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun 2023 di Brussels, Belgia.
Inggris menarik diri dari Uni Eropa pada tahun 2020. Inggris sebelumnya telah memilih untuk meninggalkan blok Eropa pada tahun 2016.
kata-kata utama:
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia