POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia mencari teknologi pertahanan India, mendorong produksi bersama di tengah permusuhan China

Indonesia telah mencari teknologi pertahanan dari India untuk memperkuat aparat keamanannya di tengah kecenderungan ekspansionis China di kawasan itu. Negara terbesar di Asia Tenggara sedang menjajaki produksi bersama pertahanan dengan India, ET telah mempelajari, dan sedang mempelajari kemungkinan produksi bersama kendaraan militer dan meriam air.

Inisiatif yang diusulkan sedang direncanakan di tanah Indonesia karena ini akan memungkinkannya untuk memperoleh keterampilan dalam teknologi pertahanan, ET juga telah belajar. Memperluas kemitraan pertahanan dan produksi bersama pertahanan adalah agenda utama ketika Wakil Penasihat Keamanan Nasional India Pankaj Saran melakukan perjalanan ke Jakarta minggu lalu untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabao Subianto dan para pembantu utama presiden, termasuk Kepala Staf Kepresidenan H. Moldo.

Kontra-terorisme dan deradikalisasi juga ditampilkan dalam pertemuan Saran. Prabowo mengunjungi Kedutaan Besar India di Jakarta untuk menandatangani buku belasungkawa atas meninggalnya Jenderal Bipin Rawat dalam kecelakaan helikopter pekan lalu.

Dalam pertemuannya dengan Saran pada 8 Desember, Moldoko diketahui telah mengatakan bahwa Indonesia dan India memiliki banyak kepentingan bersama termasuk di bidang pertahanan.

Menurut orang yang mengetahui hal tersebut, katanya, “Kami memiliki kepentingan yang sama dalam menangani ekstremisme dan radikalisme. Oleh karena itu, kami dapat mengembangkan kerja sama untuk membangun hubungan yang lebih kuat di sektor pertahanan.”

Jakarta dan New Delhi diharapkan fokus pada transfer teknologi dan pengembangan manufaktur lokal di sektor pertahanan. Meskipun Indonesia bukan pengklaim di wilayah Laut Cina Selatan, Jakarta tetap waspada terhadap ambisi Beijing yang berkembang di wilayah tersebut.

India dan Indonesia juga telah memutuskan untuk memperluas kerja sama dan kemitraan maritim mereka di kawasan Samudra Hindia. ET mengetahui bahwa perusahaan India berencana membangun pelabuhan di Indonesia.

Pada tahun 2018, Indonesia dan India mengadakan Indonesia-India Security Dialogue (IISD-1) pertama di New Delhi. ET telah mengetahui bahwa Penasihat Keamanan Nasional Ajit Kumar Doval berharap bahwa dialog keamanan kedua dapat diadakan dalam waktu dekat. Tahun lalu, meski ada pandemi Covid-19, Prabowo mengunjungi India untuk bertemu Menteri Pertahanan Rajnath Singh.

Masalah kemungkinan ekspor rudal jelajah BrahMos ke Indonesia dan cara-cara untuk lebih memperdalam kerja sama keamanan maritim menjadi sorotan dalam pembicaraan tersebut. Kedua negara juga menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan baru pada 2018 selama kunjungan Perdana Menteri Modi ke Indonesia.

Pada Mei 2018, India dan Indonesia menjalin “kemitraan strategis yang komprehensif”. Poin utamanya adalah adopsi “Visi Bersama Kerja Sama Maritim di Indo-Pasifik” yang bertujuan untuk kerja sama maritim yang lebih besar.