Kepolisian Indonesia mengumumkan pada hari Rabu bahwa puluhan warga negara Tiongkok telah ditangkap di Indonesia karena dicurigai menjalankan jaringan penipuan online yang telah memakan ratusan korban di Tiongkok.
Berdasarkan informasi dari rekan mereka dari Tiongkok, polisi Indonesia menangkap 83 pria dan lima wanita di sebuah kawasan industri di kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, pada hari Selasa.
Polisi mengatakan geng tersebut memeras ratusan korban di Tiongkok, banyak di antaranya adalah pegawai negeri.
“Kami sedang menyelidiki apakah ada warga negara Indonesia di antara korban. Jika tidak ada warga negara Indonesia, penipu akan segera dideportasi,” kata Juru Bicara Polda Kepri Zahwani Bandra Arsyad kepada AFP, Rabu.
saya perhatikan: Ikuti kami Instagram Dapatkan berita terpenting langsung di aplikasi favorit Anda!
Para tersangka penipu berpura-pura memiliki perasaan romantis terhadap korbannya selama panggilan video.
Para penipu dituduh merayu para korban sebelum meminta mereka melakukan tindakan seksual selama panggilan berlangsung, sementara tersangka lainnya merekam video tersebut.
Para tersangka kemudian diduga memeras korbannya, mengancam akan mengunggah video tersebut ke media sosial jika korban menolak mengirimkan uang.
Tidak jelas berapa lama kelompok ini telah beroperasi dan berapa banyak pendapatan yang diperoleh.
Polisi sebelumnya mengatakan banyak penipu telah pindah ke Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya setelah Tiongkok menindak jaringan lokal.
Pada tahun 2019, polisi menangkap 85 warga negara Tiongkok dan enam warga negara Indonesia atas penipuan online yang menipu korban hingga jutaan dolar.
Sumber: Agence France-Presse
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian