Batam (ANTARA) – Indonesia memiliki potensi ekonomi biru yang sangat besar karena laut merupakan rumah bagi hampir 60 persen terumbu karang dunia dan menyimpan sumber daya gas dan perikanan yang melimpah, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Munwarfa.
“Sekitar 56-58 persen terumbu karang dunia ada di Indonesia, yang sebagian besar terdapat di Raja Ampat (Papua Barat) dan Laut Sao (Nusa Tenggara Timur),” ujarnya pada Indonesia Development Forum 2023 di Batam. Provinsi Kepulauan Riau, Senin.
Menoarafa kemudian menekankan bahwa laut merupakan aset yang sangat berharga bagi Indonesia, mengingat laut menyimpan gas alam dalam jumlah melimpah serta kekayaan sumber daya perikanan.
Menteri mencontohkan, volume gas alam yang tersimpan di Laut Natuna saja mencapai 222 triliun kaki kubik dengan cadangan mencapai 46 triliun kaki kubik.
Menteri menunjukkan bahwa Laut Natuna berpotensi menghasilkan 504.000 ton produk ikan setiap tahunnya, dan menambahkan bahwa laut tersebut menampung hampir sepertiga aktivitas pelayaran dunia.
“Perlu diketahui, Natuna bukan satu-satunya. Kita juga punya Selat Malaka, Teluk Cendrawasih (Papua), Selat Kabalulu (Maluku Utara), dan masih banyak lainnya,” tegasnya.
Dia kemudian mencatat bahwa potensi ekonomi biru Indonesia yang sangat besar juga tercermin dalam nilai potensi negara ini pada sektor kelautan dan perikanan, yang berjumlah US$1,3 triliun per tahun, menurut sebuah studi pada tahun 2020.
Apalagi, volume ekspor hasil laut pada masa pandemi Covid-19 hanya turun 3,2 persen, tambahnya.
Menteri mencatat bahwa ekonomi biru diperkirakan akan menciptakan sekitar 12 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030, menyediakan energi terbarukan sebanyak 40 kali lipat pada tahun 2050, dan meningkatkan pasokan pangan laut enam kali lipat pada tahun 2050.
Ia mencatat potensi manfaat yang diperoleh dari investasi pada ekonomi biru diperkirakan mencapai US$15,5 triliun pada tahun 2050.
Munwarvsa menyatakan keyakinannya bahwa dengan meningkatkan potensi besar ekonomi biru, Indonesia akan memperoleh manfaat ekonomi sekaligus menjamin perlindungan keanekaragaman hayati dan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Berita Terkait: Indonesia menerima hibah ekonomi hijau senilai Rp514 miliar dari Inggris
Berita terkait: Siap menjalin kerja sama di bidang ekonomi biru dengan Cabo Verde: Indonesia
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian