Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiqin mengatakan Indonesia telah mendeteksi kasus sangat menular COVID-19, Omicron BA.2.75, atau Centaurus.
“Salah satu kasus di Bali yang merupakan pelancong internasional, dan dua kasus lainnya di Jakarta dan mungkin transmisi lokal. Kami masih mencari sumber penularan,” kata Sadkin dalam konferensi pers, Senin.
Menteri menjelaskan bahwa Centaurus pertama kali terdeteksi di India pada Mei dan telah menyebar ke setidaknya 15 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jerman dan Kanada.
Munculnya varian yang diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai varian Kepedulian Atribusi Terkendali menyebabkan para ilmuwan khawatir tentang kemampuannya untuk menembus kekebalan yang dibangun oleh vaksin atau infeksi sebelumnya.
Indonesia telah keluar dari gelombang ketiga penularan COVID-19 dengan puncak 64.718 kasus pada 16 Januari dan kini menghadapi lonjakan lagi dengan lebih dari 3.000 pasien baru per hari.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto mengatakan pada konferensi pers yang sama bahwa pulau Jawa dan Bali menyumbang hingga 95 persen dari kasus harian nasional, tetapi tingkat hunian rumah tangga tetap terkendali.
Cakupan vaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua telah mencapai lebih dari 70 persen penduduk di Indonesia, tidak termasuk provinsi Papua dan Papua Barat.
Pemerintah mewajibkan dosis booster bagi mereka yang melakukan perjalanan jauh atau berpartisipasi dalam pertemuan besar untuk menghentikan penularan sub-variabel baru.
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal