Tempo.co, Makasar, Sulawesi Selatan – Sebuah tim peneliti gabungan dari Universitas Muhammadiyah, yang berbasis di Makassar, Indonesia, dan Institut Bahasa Asing Negeri Samarkand, Uzbekistan, sedang melakukan proyek penelitian kolaboratif tentang pembelajaran pengalaman.
Peneliti dari Universitas Muhammadiyah berjumlah tiga orang yaitu Eni Syatriana (ketua tim), Ariana dan St. Fathin.
Di antara mereka adalah lima peneliti dari Institut Bahasa Asing Negeri Samarkand: Abdullayeva Lola Tohirovna, Suleymanova Nargiza Martonovna, Barsayeva Malika, Mukhtarova Shaksnoza, dan Tuikyunnova Shosanam. Antara Diterima pada hari Sabtu.
Proyek penelitian ini berjudul “Menjelajahi Aplikasi Deep Learning Cycle: Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Makassar dan Lembaga Bahasa Asing Negeri Samarkand”.
Menurut Chiatriana, studi kasus ini bertujuan untuk menyelidiki penerapan siklus belajar pengalaman yang digunakan secara mendalam di dua universitas, untuk menentukan metode yang efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemahaman membaca dan strategi membaca metakognitif.
Hasil proyek penelitian akan digunakan untuk mengembangkan kurikulum dan strategi pembelajaran yang lebih efektif, katanya, seraya menambahkan bahwa tim kolaboratif telah mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian tersebut.
Proyek penelitian bersama ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Agreement (MoA) dan Implementation Agreement (IA).
Dikatakannya, selain program penelitian bersama, kedua universitas akan melakukan program sarjana tamu, menerbitkan artikel di jurnal ilmiah dan mengadakan seminar internasional.
Antara
Pemilihan Guru: Menteri Dalam Negeri mengatakan peresmian gereja Bogor menyelesaikan perselisihan bertahun-tahun
klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi