Indonesia dan Swedia sepakat untuk mengembangkan peta jalan ekonomi biru
Jakarta (Antara) – Indonesia dan Swedia sepakat bekerja sama dan mengembangkan peta jalan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI dan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Papinas) Suharso Munwarva, Menteri Infrastruktur Swedia Thomas Eneroth, dan Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Perdana Menteri Per Polund menandatangani kesepakatan dalam hal ini di Stockholm, Swedia . baru saja.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu, Monwarva mengatakan kedua negara menghadapi peluang dan tantangan yang sama untuk mengembangkan ekonomi biru sebagai basis pembangunan nasional.
“Indonesia dan Swedia telah sepakat untuk mengembangkan peta jalan ekonomi biru, sebagai bagian dari upaya percepatan transisi ekonomi menuju pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Indonesia dapat belajar dari Swedia yang telah berhasil mengembangkan strategi ekonomi biru, yang mencakup strategi pertumbuhan biru dan perencanaan tata ruang laut, antara lain sejalan dengan agenda Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) ke-26 yang akan diadakan di Glasgow Dia mencatat, Skotlandia, Inggris pada November tahun ini.
Berita terkait: Indonesia dan Swedia menandatangani pernyataan bersama tentang kerja sama di bidang ekonomi biru
Monwarva menjelaskan, ekonomi biru merupakan salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia yang berbasis nilai ekonomi sumber daya laut.
Menurutnya, hal itu akan memberikan nilai tambah bagi rantai pasok sumber daya laut Indonesia, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan melestarikan lingkungan.
Menkeu menambahkan, pengembangan ekonomi biru didasarkan pada tiga pilar, yaitu lingkungan laut yang sehat, industri berbasis laut yang berdaya saing, dan kawasan pesisir yang menarik.
Dia menjelaskan, ekonomi biru mencakup berbagai sektor antara lain perikanan, industri pengolahan hasil laut, logistik kelautan, perdagangan dan industri galangan kapal.
Termasuk juga wisata bahari, bioteknologi, energi terbarukan, pengelolaan sumber daya laut dan sumber daya manusia, tambahnya.
Ia menginformasikan bahwa Indonesia dan Swedia akan memulai kerjasama dengan implementasi Sustainability Partnership antara Swedia dan Indonesia pada akhir November tahun ini.
Monwarva mengatakan Indonesia akan mengangkat isu leadership in the blue economy pada acara G20 2022 dan menjadikannya prioritas Development Working Group of the Group of Twenty (DWG).
Berita terkait: Kementerian Kelautan fokus menjaga kelestarian lingkungan laut
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian