JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia dan Korea Selatan sepakat bekerja sama dalam pengembangan hub e-mobility di Jakarta, Senin.
Pejabat kementerian Dadan Kosdiana mengatakan proyek kerjasama strategis menunjukkan komitmen kedua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target emisi karbon bersih.
“Proyek ini diawali dengan pemasangan sistem pengisian kendaraan listrik bertenaga surya di Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan, kedua negara akan bekerja sama dalam beberapa program, antara lain konversi sepeda motor berbahan bakar minyak dan bahan bakar menjadi sepeda motor listrik, serta pendirian pusat layanan kendaraan listrik di Indonesia.
Mereka juga akan bekerja sama untuk mempercepat pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).
Menurut Kusdiana, kerja sama tersebut sejalan dengan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dan berupaya untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa komitmen untuk mempercepat transisi energi dan menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang lebih baik akan diimplementasikan dalam kerangka kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Institut Teknologi Otomotif Korea (KAITECH), Na Song-sik, mengatakan bahwa kerja sama bilateral diharapkan dapat meningkatkan sektor mobilitas lanjutan, yaitu sektor inti dari industri yang berorientasi masa depan.
Ditambahkannya, di era global ini, Korea dan Indonesia perlu bekerja sama dan berkontribusi kepada dunia dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan daya saing industri.
KATECH akan berupaya mengembangkan ekosistem industri e-mobilitas yang saling menguntungkan melalui Bantuan Pengembangan Resmi Kendaraan Listrik (ODA).
Program tersebut akan dilaksanakan melalui upaya perluasan penggunaan kendaraan roda dua dan roda empat yang meliputi analisis infrastruktur percontohan, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, dan pemberdayaan sumber daya manusia.
Ini juga akan mencakup bantuan dalam merumuskan strategi percepatan e-mobilitas dan pengembangan kebijakan.
Ia menambahkan, Catic akan melakukan yang terbaik untuk mendukung transisi model sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berita terkait: Istana Bogor tawarkan stasiun pengisian kendaraan listrik
Berita terkait: BNI dukung PLN E-Mobility Day perkuat ekosistem kendaraan listrik
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian