POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia dan AS bergandengan tangan untuk meningkatkan kelestarian lingkungan

Tempo.co, JakartaKementerian Indonesia lingkungan dan Kehutanan (KLHK) dan Dinas Kehutanan Amerika Serikat (USFS) pada tanggal 23 Januari menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk mendukung proyek Indonesia Forestry and Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

Perjanjian tersebut, yang ditandatangani oleh Presiden USFS Randy Moore dan Menteri KLHK Siti Nurbaya Baker di Jakarta, merupakan langkah maju yang besar dalam mempromosikan kelestarian lingkungan global dan ketahanan iklim.

Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar AS di Jakarta mengatakan nota kesepahaman tersebut akan mewakili komitmen kedua negara terhadap kerja sama dalam pengelolaan dan tata kelola hutan berkelanjutan, karbon hutan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta pendidikan dan pelatihan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan global yang mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan degradasi lingkungan, serta mengakui pentingnya peran hutan dalam penyerapan karbon dan konservasi keanekaragaman hayati.

“Dinas Kehutanan AS berharap dapat memperluas kolaborasi kami dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu Indonesia mencapai tujuan ambisiusnya pada tahun 2030 dalam mendukung upaya global memerangi perubahan iklim,” kata Moore.

Berdasarkan perjanjian tersebut, USFS akan memberikan keahlian teknis dan dukungan kepada Indonesia di bidang-bidang tersebut. Pengelolaan sumber daya hutan Indonesia secara berkelanjutan dan mendorong tujuan FOLU Net Sink 2030 sangat dinantikan.

Kedua negara akan bertukar pengetahuan dan praktik terbaik mengenai pengelolaan hutan berkelanjutan dalam upaya mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, serta pengelolaan kebakaran hutan dan lahan.

Perjanjian tersebut memiliki fokus utama pada pelatihan dan pendidikan. Program peningkatan kapasitas akan dilaksanakan untuk memberdayakan pemangku kepentingan dan masyarakat lokal guna memastikan bahwa manfaat pengelolaan hutan lestari dapat dinikmati secara luas dan inklusif. MoU ini harus membuka pintu bagi Indonesia untuk menerapkan praktik pengelolaan hutan yang kuat dan efisien yang mendukung upaya global untuk memitigasi perubahan iklim dan mendorong konservasi keanekaragaman hayati.

Susi Segarwati

Seleksi Guru: Kementerian Lingkungan Hidup mendorong penanaman pohon untuk memerangi perubahan iklim

klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News