POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia berusaha untuk mempromosikan integrasi global melalui kepresidenan G20

Indonesia berusaha untuk mempromosikan integrasi global melalui kepresidenan G20

Untuk menjawab tantangan global, perlu dilakukan pendekatan multilateral yang tidak membatasi kegiatan perdagangan ekspor dan impor sesuai aturan World Trade Organization.

Jakarta (Antara) – Indonesia berupaya memperkuat integrasi di sektor industri, perdagangan, dan investasi global melalui kepresidenan G20, tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo.

“Indonesia berupaya membawa G20 ke WTO agar relevan dalam membahas implikasi perdagangan dan ekonomi dari situasi global saat ini,” ujarnya dalam keynote address virtualnya. Senin Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan.

Dia percaya bahwa upaya ini akan membantu menerapkan kebijakan perdagangan dan membantu menjaga rantai pasokan, ketersediaan dan keterjangkauan pangan.

“Untuk menghadapi tantangan global, perlu dilakukan pendekatan multilateral yang tidak membatasi kegiatan perdagangan ekspor dan impor, sejalan dengan aturan WTO,” tambahnya.

Sektor perdagangan, investasi, dan industri berperan besar sebagai katalis dalam membangun perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing, ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah memperkuat kinerja tiga sektor dasar, yang terlihat dari surplus neraca perdagangan hingga Juni 2022 sebesar USD5,09 miliar, dengan ekspor mencapai USD141 miliar pada semester pertama tahun ini.

Selain itu, realisasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri pada triwulan I 2022 masing-masing mencapai US$10,22 miliar dan US$9,33 miliar.

Selain itu, di sektor manufaktur, pemerintah terus melakukan upaya percepatan hilirisasi produk untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku, khususnya barang manufaktur, kata Menko.

Pemerintah berkomitmen untuk transisi energi yang mempertimbangkan dampak industri terhadap lingkungan dan mempercepat realisasi energi bersih dengan memungkinkan investasi yang efisien dan memperkuat penggunaan teknologi yang berkelanjutan.

Hartardo mengatakan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga akademisi, harus mendukung upaya untuk menciptakan inovasi yang membantu memecahkan tantangan masa depan.

“Dampak yang signifikan tidak dapat dicapai dengan menerapkan berbagai kebijakan saja, tetapi harus didukung oleh transformasi pemerintah, korporasi, UMKM dan masyarakat untuk membentuk masyarakat yang cerdas dan cerdas secara digital,” tambahnya.

AndaBerita Terkait: Transformasi ekonomi membantu Indonesia mencapai tujuannya menjadi negara berpenghasilan tinggi
Berita Terkait: Sedikitnya 19,5 juta UMKM bergabung dalam ekosistem digital: Menteri