POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia angkat 3 isu di Forum Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20

Indonesia angkat 3 isu di Forum Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20

TEMPO.CODan Jakarta – Alternate Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Didi Bermadi mengatakan Indonesia akan mengangkat tiga isu besar dalam rangkaian kegiatan KTT G20 Bali.

“Isu pertama terkait komunikasi dan pemulihan pascapandemi COVID-19,” kata Didi saat diskusi, Kamis, 10 November. Forum itu sendiri akan membahas bagaimana komunikasi online atau digital berkontribusi pada pemulihan pascapandemi. .

“Salah satu contoh sederhananya adalah bagaimana konektivitas digital digunakan untuk mempertajam dan menopang UMKM di tengah keterpurukan ekonomi yang luar biasa, dimana UMKM masih dapat bertahan melalui pendaftaran digital,” kata Dede.

Didi menyatakan jika UMKM dapat menggunakan alat digital, mereka dapat bertahan dari pandemi. Solusi semacam ini dibahas pada pertemuan G-20, terutama di DEWG.

Isu kedua adalah keterampilan digital dan literasi. Didi menjelaskan bahwa inti dari isu tersebut adalah untuk membahas bagaimana keterampilan dan literasi digital dapat menjadi solusi percepatan transformasi digital. Contoh paling sederhana adalah ketika berhadapan dengan berita palsu atau hoax.

“Penipuan akan lebih banyak beredar jika masyarakat tidak melek digital. Oleh karena itu, forum ini juga akan membahas hal tersebut,” kata Didi.

Isu ketiga menyangkut aliran data yang bebas dengan keyakinan dan aliran data lintas batas. Pokok bahasan akan terkait dengan aliran data lintas batas yang dikelola antar negara, termasuk bagaimana jika data masyarakat harus lintas batas antar negara.

“Indonesia sendiri menghadirkan tiga prinsip pengelolaan data global ini. Pertama transparansi, kemudian kami juga memberikan legitimasi dan fairness,” kata Dede. Ketiga prinsip ini akan menjadi dasar bagi negara-negara di dunia, khususnya Kelompok Dua Puluh, untuk membangun tata pemerintahan yang baik.

Devara Paramitha (Majang Merdeka) | Penerjemah: Imaji Lasahido (Pelatih)

READ  Memetakan Ketimpangan di Indonesia Kolonial Belanda - Academia

klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News