POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia akan berikan suntikan booster Moderna kepada petugas kesehatan

Indonesia akan berikan suntikan booster Moderna kepada petugas kesehatan

JAKARTA – Indonesia berencana memberikan suntikan booster Moderna kepada tenaga kesehatan, di tengah perjuangannya menahan lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini.

Dokter Indonesia sebagian besar telah divaksinasi dengan vaksin Cina, yang khasiatnya tetap ada, terutama terhadap varian delta yang sangat menular.

Keputusan itu diumumkan oleh Menteri Perekonomian Erlanga Hartarto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadkin dalam konferensi pers online, Jumat. Tembakan ketiga akan mencakup 1,47 juta petugas kesehatan.

“Karena kondisi vaksinasi kami masih belum mencapai target utama, penting untuk dipahami bahwa vaksinasi ketiga ini hanya untuk tenaga kesehatan,” kata Sadiqin. “Karena mereka menghadapi virus tingkat tinggi setiap hari, kita harus melindungi mereka agar mereka tetap bisa bekerja dengan baik,” katanya.

Sadkin menambahkan bahwa program tersebut bertujuan untuk “memberikan kekebalan maksimum terhadap varian mutasi COVID-19 saat ini.”

Amerika Serikat mengatakan pada hari Sabtu akan menyumbangkan empat juta jarum suntik Moderna ke Indonesia melalui Program Berbagi Vaksin COVAX global. Mereka akan tiba pada hari Minggu, yang akan memungkinkan pemerintah untuk bergerak maju dengan tembakan booster mulai minggu depan.

China menyediakan hampir 85% vaksin yang diterima Indonesia pada akhir Juni. Kecurigaan tentang pemogokan China telah mendorong laporan petugas kesehatan, yang sebagian besar divaksinasi dengan Sinovac, tertular COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Beberapa meninggal.

Para ahli menekankan bahwa mereka masih efektif dalam mencegah gejala parah dan kematian.

Hartarto juga mengumumkan bahwa pembatasan sosial yang lebih ketat yang diberlakukan di Jawa dan Bali akan diperluas ke 15 kota di Sumatera, Kalimantan dan Papua, karena negara itu berjuang untuk menahan peningkatan kasus harian.

Indonesia melaporkan 38.124 kasus baru dan 871 kematian pada hari Jumat. Kumulatif kasus yang dikonfirmasi adalah 2,4 juta dan 64.631 kematian. Kasus harian melewati ambang batas 30.000 selama empat hari berturut-turut hingga Jumat.

Peningkatan baru-baru ini disalahkan pada variabel delta. Indonesia memiliki prevalensi kumulatif 25% di wilayah delta, menurut portal wabah informasi Scripps Research di Amerika Serikat – masing-masing naik dari 19% dan 14% di Malaysia dan Thailand.

Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, baru-baru ini mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan “skenario terburuk” dari kasus baru harian melebihi 70.000, tetapi para ahli memperingatkan itu bisa mencapai 100.000.