New Delhi: India dan Indonesia pada hari Senin menilai tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan konektivitas antara Kepulauan Andaman dan Nicobar dan provinsi Aceh sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perdagangan dan pariwisata antara kedua negara.
Masalah ini muncul dalam pertemuan kedua kelompok kerja bersama yang dibentuk oleh kedua belah pihak untuk meningkatkan konektivitas antara Kepulauan Andaman dan Nikobar India yang strategis dan Aceh. Pertemuan tersebut diadakan di Port Blair pada hari Senin.
Para pejabat negara membahas cara-cara untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata, dan kontak orang-ke-orang antara Kepulauan Andaman dan Nikobar dan Aceh. Mereka juga meninjau status proyek peningkatan infrastruktur terkait pelabuhan di dalam dan sekitar Sabang di Aceh, kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Dalam pertemuan tersebut, ketua kedua delegasi meninjau “kemajuan yang dicapai dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan konektivitas” antara Kepulauan Andaman dan Nikobar dan Aceh sejak pertemuan pertama Kelompok Kerja Bersama pada tahun 2019.
Kelompok Kerja Bersama sepakat untuk meningkatkan peluang interaksi antara kamar dagang dan calon investor di kedua belah pihak untuk mempromosikan perdagangan dan investasi. Mengingat kebangkitan pariwisata internasional setelah pandemi Covid-19, kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan wisata berlayar, kunjungan kapal pesiar, dan hubungan antar operator tur.
Kedua belah pihak selanjutnya sepakat untuk bekerja sama dalam membangun kapasitas operator perikanan dan belajar dari pengalaman satu sama lain dalam konteks sumber daya laut yang kaya di kawasan ini.
Kelompok Kerja Bersama membahas cara untuk meningkatkan kerjasama pendidikan dan interaksi budaya antara Kepulauan Andaman dan Nikobar dan Aceh.
Pengembangan konektivitas antara Kepulauan Andaman dan Nikobar dan Aceh merupakan komponen kunci dari “Visi Bersama Kerja Sama Maritim Indo-Pasifik” yang diselesaikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Mei 2018.
Dokumen tersebut mengikat kedua belah pihak untuk mempromosikan pariwisata di Laut Andaman dengan meningkatkan konektivitas antara Pulau Sabang dan Port Blair dan Pulau Havelock di Andaman.
Dalam pertemuan Senin, delegasi India dipimpin oleh Sekretaris Bersama (Selatan) Kementerian Luar Negeri, Viswas Sabkal, dan delegasi Indonesia dipimpin oleh Jadmiko H Prasetyo, Direktur, Urusan Asia Selatan dan Tengah, Kementerian Luar Negeri. Pertemuan ketiga Joint Working Group akan diselenggarakan di Aceh pada tahun 2023.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi