Prakarsa yang dijuluki Dialog Ekonomi dan Keuangan India-india (Dialog EFD) ini diumumkan pada hari Minggu oleh Menteri India Nirmala Sitharaman dan mitranya dari Indonesia, Mulyani Indrawati, dan akan menjadi kesempatan untuk belajar dan koordinasi kebijakan antara kedua negara.
Selain meningkatkan kerja sama bilateral, para pejabat menjelaskan kepada pers bahwa proyek tersebut juga akan mendorong peningkatan pemahaman bersama tentang isu-isu global.
Seetharaman menjelaskan bahwa Dialog EFD bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan isu-isu ekonomi dan keuangan internasional dengan mempertemukan pembuat kebijakan industri dan regulator keuangan dari kedua negara.
Ia mengatakan, bidang kerja sama meliputi tantangan ekonomi makro dan prospek global, hubungan investasi bilateral, serta kerja sama dalam urusan Kelompok Dua Puluh dan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Sitharaman dan rekannya dari Indonesia menyadari potensi ekonomi digital dan kolaborasi dalam keuangan teknologi. Mereka juga sepakat untuk optimis terhadap dampak positif yang mereka harapkan dari dialog tersebut terhadap hubungan kedua negara dan terhadap peningkatan stabilitas ekonomi dan keuangan di Asia Tenggara dan dunia.
Terakhir, Sitharaman menyoroti momentum hubungan yang dicapai kedua negara, yang didukung oleh kebijakan New Delhi dalam memandang dan bekerja ke arah Timur, khususnya di bidang budaya dan perdagangan, menurut pejabat tersebut.
Dia mencatat bahwa Indonesia telah menjadi mitra dagang terbesar India di Asia, dengan perdagangan mencapai $38 miliar pada tahun fiskal 2022-2023, yang menurutnya merupakan angka yang mengesankan.
mh/llp/mem/lrd
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian