India dan Indonesia adalah penerima manfaat terbesar dari skema Generalized System of Preferences (GSP) UE untuk ekspor pada tahun 2022, dengan pakaian, mesin, dan alas kaki menyumbang hampir setengah dari seluruh standar impor GSP, menurut laporan bersama UE kepada Parlemen Eropa dan Dewan.
Namun, pada tahun 2023, situasinya diperkirakan akan berubah secara dramatis dengan keluarnya beberapa penerima manfaat GSP terbesar, termasuk beberapa sektor di India, dari program ini. UE berharap tarif preferensial dapat diperluas melalui peralihan ke perjanjian perdagangan bebas.
Baca juga: Ekspor teknik ke AS, Inggris, Jerman, dan UEA meningkat pada Oktober 2023
“Beberapa eksportir besar di antara penerima manfaat GSP telah keluar atau diperkirakan akan keluar dari skema ini karena mereka telah atau akan menegosiasikan perjanjian perdagangan preferensial dengan UE (Vietnam) atau sedang dalam proses menegosiasikan perjanjian tersebut (India, Indonesia),” dia mencatat laporan itu.
bagan GSP
Berdasarkan Sistem Preferensi Umum, Uni Eropa mengizinkan produk-produk tertentu yang berasal dari negara-negara berkembang tertentu untuk mendapatkan akses istimewa ke pasarnya dalam bentuk tarif yang dikurangi atau nol. Ketika item menjadi lebih kompetitif dan mencapai ambang batas tertentu, GSP ditarik.
UE telah menarik manfaat GSP dari sekitar 1.800 item dari India pada tahun 2023, dan kebijakan saat ini akan berlanjut selama empat tahun hingga tahun 2027, menurut keputusan terbaru yang disahkan oleh Komisi Eropa. Barang-barang tersebut termasuk mesin listrik, plastik, periuk dan barang-barang dari kulit dan dapat berdampak pada ekspor senilai $7,9 miliar, menurut perkiraan industri.
Baca Juga: Pelabuhan Kutch Mendorong Misi Hidrogen Ramah Lingkungan
“Pemerintah sedang mengkaji dampak penarikan GSP oleh UE terhadap ekspor India. Ketika AS menarik manfaat GSP untuk India, hal ini tidak berdampak banyak pada ekspor. Hal yang sama mungkin juga berlaku untuk UE,” kata sumber yang memantau masalah tersebut. . Lini bisnis.
Selain itu, seperti yang ditunjukkan dalam laporan UE, keberhasilan penyelesaian FTA India-UE yang diusulkan dapat mengakibatkan manfaat GSP digantikan dengan tarif preferensial yang ditawarkan berdasarkan FTA, sumber tersebut menambahkan.
Ini adalah artikel gratis terakhir Anda.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia